SOLOPOS.COM - Ilustrasi wabah virus corona. (Freepik)

Solopos.com, JAKARTA — Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (BPPP) Kementerian Pertanian mematenkan 4 varian antivirus corona yang merupakan hasil olahan eucalyptus di Indonesia.

Hal itu dilakukan setelah hasil uji eucalyptus terhadap virus influenza, virus beta dan gamma corona menunjukkan kemampuan membunuh virus tersebut sebesar 80-100 persen. Balibatbangtan menggandeng PT Eagle Indo Pharma untuk mengembangkan dan produksi massal antivirus tersebut.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Target Jokowi 10.000 Tes Covid-19 Masih Meleset, Ada Apa Indonesia?

“Dengan kerja sama ini diharapkan semakin cepat proses pengembangan produk untuk tersedia. Dengan begitu dapat digunakan masyarakat, sebagai pencegahan pandemi virus corona,” ujar Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Fadjry Djufry dalam keterangannya, Senin (18/5/2020).

Adapun terdapat empat antivirus corona buatan Indonesia yang dipatenkan ialah:

  1. Formula aromatik antivirus berbasis minyak eucalyptus dengan nomor pendaftaran paten P00202003578.
  2. Ramuan inhaler antivirus berbasis Eucalyptus dan proses pembuatannya dengan nomor pendaftaran paten P00202003574.
  3. Ramuan serbuk nanoenkapsulat antivirus berbasis Eucalyptus dengan nomor pendaftaran paten P00202003580.
  4. Minyak atsiri eucalyptus citridora sebagai antivirus terhadap virus avian influenza subtipe H5N1, gammacorona virus, dan betacoronavirus.

Orang Jepara Ditemukan Lemas di Gunung Muria, Tak Sadar Hilang 4 Hari

Lebih lanjut Fadjry menegaskan, kerja sama yang dilakukan sebagai tindak lanjut atas banyaknya permintaan dari pemerintah daerah. Selain itu permintaan juga datang dari masyarakat terhadap antivirus corona Indonesia hasil olahan produk eucaliyptus ini.

Jadi Jimat

“Kami bertemu dengan mitra yang melisensi sejumlah produk seperti inhaler, roll on, dan yang kalung. Produk [kalung] ini yang paling banyak diminta. Banyak gubenur dan bupati hampir se-Indonesia minta, karena ini bisa jadi jimat antikorona,” katanya.

China Janji Sediakan Vaksin Covid-19 untuk Seluruh Dunia

Fadjry menambahkan, langkah menggandeng mitra usaha PT EIP ini, sebagai upaya perbanyakan produk. Dibutuhkan produksi dalam bentuk massal bagi masyarakat. Karena itu Kementan butuh bekerja sama dengan perusahaan yang berpengalaman untuk memproduksi massal antivirus corona buatan Indonesia ini.

Selain itu, Kementan berharap produksi antivirus corona ini bisa menyerap hasil produksi petani.

Narasi Pelonggaran PSBB & Normal Baru Jokowi Dikritik: Harus Pakai Sains!

“Harapannya mitra kami jni dapat menyerap hasil petani kita. Seperti petani dari Lampung dan Medan yang sudah mengembangkan beberapa jenis eucalyptus. Uji efektivitas produk yang ada, harapannya mendorong agar produk ini segera produksi massal pharma,” kata Fadjry.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya