SOLOPOS.COM - Staf medis merawat pasien positif corona di Oglio Po, Cremona, Italia, 19 Maret 2020. (Reuters/Flavio Lo Scalzo)

Solopos.com, ROMA – Italia saat ini menjadi negara paling buruk terdampak virus corona Covid-19. Jumlah kematian akibat virus corona bahkan sudah melebihi China.

Italia juga menjadi salah satu negara dengan rasio kematian tertinggi. Pusat penelitian Universitas Johns Hopkin, laporan kematian di Italia mencapai 5.476 orang. Sementara China angka kematiannya 3.274 jiwa.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Sebelum Corona, Italia Dikejutkan Temuan Kasus Pneumonia Aneh

Para ahli melihat ada berbagai penyebab; mulai faktor harapan usia di Italia yang relatif tinggi hingga sistem perawatan kesehatan panik dalam menangani pandemi virus corona.

Berikut ulasannya;

Usia tua

Rata-rata usia orang Italia memang terbilang tua. Usia rata-rata populasi keseluruhan adalah 45,4 pada tahun lalu, lebih besar dari negara lain di Eropa.

Harapan usia itu juga tujuh tahun lebih tinggi dari usia rata-rata di China dan sedikit di atas Korea Selatan.

Angka yang dirilis pada Jumat, 20 Maret, menunjukkan usia orang Italia yang mengalami kritis Covid-19 rata-rata berusia 78,5.

Warga New York Diimbau Masturbasi Demi Mencegah Penularan Virus Corona?

Meski begitu, usia bukanlah faktor utama. Hampir 99 persen dari mereka juga memiliki riwayat sakit sebelumnya.

Pada kondisi yang hampir sama, rata-rata usia warga Jepang 47,3 membuatnya menjadi negara yang lebih tua dari Italia. Namun negeri Matahari Terbit itu hanya memiliki 35 kematian.

Ledakan Jumlah Pasien

Angka kematian yang tinggi membuat para petugas kesehatan di Italia harus memutuskan membantu siapa yang diprioritaskan ditangani.

“Kadang-kadang Anda harus mempertimbangkan peluang keberhasilan terhadap kondisi pasien,” kata kepala unit darurat rumah sakit Brescia Paolo Terragnoli dilansir AFP.

“Kami mencoba melakukan yang terbaik untuk semua orang, sambil melakukan sesuatu yang ekstra untuk mereka yang memiliki peluang lebih baik,” lanjutnya.

DKK Solo Sebut Hanya Ada 75 ODP Risiko Tinggi Corona

Para petugas kesehatan pun memilih meminimalkan bantuan kepada pasien tua dan lemah.

Salah satu ketakutan terburuk pemerintah Italia adalah virus corona akan mulai menyebar ke selatan Italia yang miskin dan kurang lengkap peralatan kesehetannya.

Alas Tes

Negara-negara di dunia tiba-tiba akhirnya menyadari bahwa mereka tidak memiliki cukup alat tes Covid-19. Di Italia, pemerintahnya hanya melakukan tes terhadap warga yang sudah menunjukkan gejala virus corona, seperti demam dan batuk kering.

Sementara Korea Selatan memiliki kit dan sarana untuk melakukan lebih dari 10.000 tes sehari.

Bantuan APD dari China Datang, Ada Tulisan Made In Indonesia

Jerman mengikuti model yang sama, dan angka kematiannya mulai turun begitu juga kasus infeksi Covid-19.

Nasib Buruk

Beberapa ilmuwan berpikir bahwa itu bisa terjadi hampir di negara lain.

“Saya pikir pertanyaan “Kenapa Italia?” adalah pertanyaan yang paling penting dan memiliki jawaban sederhana: Tidak ada alasan sama sekali, “ujar Dr Yascha Mounk dari Johns Hopkins University kepada televisi CBC Kanada.

Kontak Pasien Positif Corona, Kacab Perusahaan Leasing Di Klaten Diperiksa



“Satu-satunya yang membuat Italia berbeda adalah bahwa gelombang pertama dari kasus [domestik] tiba di Italia sekitar 10 hari sebelum tiba di Jerman, Amerika Serikat atau Kanada,” lanjutnya.

Negara-negara Eropa seperti Spanyol dan Prancis sekarang berada di bawah Italia. Kedua negara itu menjadi tingkat kematian tertinggi kedua dan ketiga di Eropa, saat ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya