SOLOPOS.COM - Petugas memeriksa kondisi hewan ternak sapi yang terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK) di Singosari, Mojosongo, Boyolali, Jawa Tengah, Jumat (13/5/2022). Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo melakukan peninjauan ke lokasi tersebut dan memastikan kondisi terkini hewan ternak sapi yang terjangkit penyakit mulut dan kuku milik peternak setempat itu mulai pulih dan membaik. ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Ngroho/YU

Solopos.com, BOYOLALI – Sebanyak 4.473 ekor hewan ternak di Boyolali telah di-tracking oleh Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Boyolali terkait penyakit mulut dan kuku atau PMK. Hasilnya ada 21 hewan ternak positif dan 360 suspek sampai Rabu (25/5/2022).

Ihwal data hewan ternak yang dilakukan tracking tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Boyolali, Lusia Dyah Suciati, saat dikonfirmasi Solopos.com pada Rabu sore.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Dari hewan ternak yang telah suspek dan positif tersebut, ada 41 sembuh per hari ini,” jelasnya.

Lusia mengungkapkan ada dua daerah merah dan enam daerah kuning penyakit mulut dan kuku di Boyolali. Dua daerah merah adalah daerah yang terdapat kasus positif penyakit mulut dan kuku, yaitu di Kecamatan Ampel dan Mojosongo.

“Untuk daerah Kuning atau daerah suspek PMK ada di enam kecamatan, yaitu Kecamatan Musuk, Tamansari, Selo, Cepogo, Gladagsari, dan Karanggede,” jelasnya.

Baca Juga: Seluruh Pasar Hewan di Boyolali Bakal Ditutup Sementara, Ada Apa?

Ia mengungkapkan untuk mengatasi penyebaran penyakit mulut dan kuku, seluruh pasar hewan di Boyolali akan ditutup mulai Jumat (27/5/2022) hingga Jumat (10/6/2022).

Ia juga mengungkapkan selain menutup pasar hewan, penyemprotan disinfektan di semua pasar hewan juga akan dilakukan.

“Penyemprotan disinfektan di kandang-kandang juga, kemudian biosecurity untuk para peternak. Kemudian pengobatan bagi hewan ternak suspek dan positif dari teman-teman dokter hewan yang akan diketuai Kabid Keswan Disnakkan Boyolali,” kata dia.

Selanjutnya, Lusia menjelaskan hewan ternak yang positif ataupun suspek PMK akan diobati oleh para dokter hewan dengan memberikan antibiotik, vitamin, dan penurun panas.

Baca Juga: Pengumuman! Seluruh Pasar Hewan Boyolali Ditutup Sementara Mulai Besok

Sementara itu, Bupati Boyolali, M. Said Hidayat, mengungkapkan selama penutupan pasar hewan diharapkan penanganan kasus penyakit mulut dan kuku dapat lebih fokus.

“Artinya dokter hewan yang ada di Kabupaten Boyolali tentunya akan lebih fokus jika sementara pasar hewan kami tutup terlebih dahulu. Diharapkan penanganan akan fokus pada titik-titik kandang yang sudah nampak suspek PMK,” jelasnya dalam rilis yang diterima Solopos.com.

Ia mengatakan selama pasar hewan ditutup akan ada disinfektasi di seluruh pasar hewan. Said mengungkapkan penyemprotan disinfektan juga akan dilakukan di kandang-kandang suspek PMK.

“Dalam penangannya nanti di tiap-tiap kandang yang muncul suspek maka kami bersama dengan PMI [Palang Merah Indonesia] Boyolali untuk melaksanakan penyemprotan disinfektan,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya