SOLOPOS.COM - Ilustrasi pandemi Corona. (Detik.com)

Solopos.com, KLATEN — Perkembangan atau update kasus Covid-19 Kabupaten Klaten selama sepekan, 11-17 Juli 2021, menunjukkan rtren positif pada angka kesembuhan pasien positif Covid-19.

Bahkan, sepanjang pekan lalu angka kesembuhan melebihi angka penambahan kasus Covid-19. Namun, pada sisi lain, angka kematian pasien Covid-19 menunjukkan tren yang juga naik. Ada peningkatan angka kasus pasien meninggal dunia pada pekan yang sama.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Klaten, sebanyak 4.066 pasien Covid-19 sembuh sepanjang Minggu-Sabtu (11-17/7/2021). Jumlah itu lebih banyak ketimbang penambahan jumlah pasien positif Covid-19 yakni 3.780 orang. Sedangkan jumlah pasien meninggal dunia adda 354 orang.

Baca Juga: Oksigen Medis Masih Kritis, Warga Klaten Isi Tabung Hingga ke Luar Kota

Pada update data sepekan sebelumnya, atau 4-10 Juli 2021, jumlah pasien sembuh dari Covid-19 di Klaten sebanyak 2.791 orang dengan penambahan kasus baru sebanyak 3.362 orang. Sementara jumlah pasien meninggal dunia sebanyak 231 orang.

Tim Ahli Satgas Penanganan Covid-19 Klaten, Ronny Roekmito, membenarkan ada kabar baik pada tren kesembuhan pasien Covid-19. “Angka kesembuhan cukup menggembirakan karena kalau dihitung 14 hari, lebih banyak yang sembuh,” kata Ronny saat ditemui wartawan di Setda Klaten, Senin (19/7/2021).

Meninggal Saat Isolasi Mandiri di Rumah

Namun, Ronny mengakui tingginya kasus kematian pasien Covid-19 beberapa waktu terakhir cukup memprihatinkan. Selama hampir dua pekan terakhir, puluhan pasien meninggal dunia setiap harinya.

Baca Juga: Sejak Menjabat, Kades Birit Klaten Sumbangkan Peti Mati Gratis untuk Warga

Ronny mengatakan berdasarkan perkembangan situasi Covid-19 sepekan belakangan di Klaten ada tren kematian pada pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri di rumah. Salah satu penyebab lantaran menurunnya saturasi oksigen.

Pasien tak bisa segera dilarikan ke rumah sakit lantaran bed rumah sakit yang penuh. Kondisi itu diperparah minimnya stok oksigen medis.

“Mereka saturasinya turun tidak terasa. Ada yang sudah mengukur saturasi tetapi oksigen medis tidak ada. Mau ke rumah sakit tidak bisa [bed rumah sakit penuh]. Akhirnya meninggal di rumah atau dalam perjalanan. Memang kasusnya tidak banyak, tetapi ada satu saja kasus seperti itu langsung menjadi perhatian,” katanya.

Baca Juga: Bupati Klaten Senang Jika PPKM Darurat Diperpanjang, Ini Alasannya

Selain oksigen, kendala lain dalam penanganan pasien Covid-19  yang menjalani isolasi mandiri juga terkait obat-obatan. Ia mengatakan berdasarkan update situasi sepekan atau dua pekan terakhir di Klaten, pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri maupun terpusat kesulitan mendapatkan obat terapi Covid-19.

Kendala Obat-Obatan

Obat-obatan sudah habis di seluruh apotek. “Obat-obatan kunci memang sangat sulit didapatkan. Kalau di puskemas jumlahnya juga sedikit. Sementara di rumah sakit beberapa ada yang sudah stok,” jelasnya.

Disinggung upaya menekan angka kasus kematian pasien Covid-19, Ronny mengatakan penambahan kapasitas tempat tidur rumah sakit rujukan masih dilakukan. Penambahan itu terutama untuk rumah sakit yang jumlah bed isolasi pasien Covid-19 belum mencapai 40 persen dari total kapasitas.

Baca Juga: Kesembuhan Pasien Meningkat, Wonosari Bukan Lagi Kecamatan dengan Covid-19 Tertinggi

Selain juga dengan menambah jumlah tenaga kesehatan (nakes). “Kalau menambah nakes saya kira rumah sakit masih bisa. Tetapi untuk oksigen dan obat-obatan sudah di luar kuasa rumah sakit,” ujar Ronny.

Ronny mengatakan Pemkab berusaha membantu mengusahakan agar oksigen dan obat-obatan bisa segera terpenuhi. Bupati Klaten yang juga Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Klaten, Sri Mulyani, mengatakan selama PPKM darurat ada tren peningkatan angka kesembuhan pasien positif Covid-19.

Namun, ia mengakui kondisi Klaten belum membaik lantaran angka kematian masih tinggi. Soal perpanjangan PPKM darurat, Mulyani menyatakan belum ada kepastian. Namun, ia mengatakan siap mengamankan kebijakan pemerintah pusat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya