Solopos.com, JAKARTA — Angka jumlah kasus kematian akibat positif Covid-19 di lapangan diyakini jauh lebih tinggi daripada angka yang diumumkan oleh pemerintah. Hal itu diungkapkan oleh sejumlah praktisi kesehatan, akademisi, dan profesional yang tergabung dalam kelompok relawan Kawal Covid-19.
Dugaan itu berdasar pada hasil investigasi Kawal Covid-19 terhadap data-data Orang Dalam Pemantauan (ODP), Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan positif Covid-19. Data tersebut menunjukkan angka PDP yang meninggal dunia sangat tinggi.
Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda
4 Antivirus Corona Buatan Indonesia Dipatenkan, Seberapa Efektif?
Tabulasi data pelaporan pada tanggal 18 Mei 2020, Kawal Covid-19 mencatat angka kematian ODP di sejumlah daerah mencapai 99 kasus. Angka itu berasal dari data ODP yang dihimpun di 34 provinsi sebanyak 278.837.
Selain itu, Kawal Covid-19 juga menemukan, terdapat 4.008 PDP yang meninggal dunia. Angka itu berasal dari keseluruhan PDP yang berjumlah 36.146.
Target Jokowi 10.000 Tes Covid-19 Masih Meleset, Ada Apa Indonesia?
Seorang relawan Kawal Covid-19 menuturkan temuan ini mengindikasikan angka kematian terkait kasus Covid-19 lebih tinggi daripada data yang diumumkan pemerintah saat ini. Dengan kata lain, dia menerangkan, ada kemungkinan kelompok ini teridentifikasi meninggal sebagai kasus positif Covid-19.
“Bisa jadi meninggal karena Covid-19. Tapi kita enggak tahu karena belum dites kan,” ujar salah seorang relawan, Selasa (19/5/2020).
Orang Jepara Ditemukan Lemas di Gunung Muria, Tak Sadar Hilang 4 Hari
Kawal Covid-19 menggarisbawahi, angka kematian kasus atau case fatality rate (CFR) Indonesia terkait Covid-19 masih tinggi di angka 6,94 persen. Itu baru berdasarkan data kematian yang diumumkan pemerintah setiap hari.
Menanggapi temuan itu, relawan Kawal Covid-19 meminta pemerintah untuk menghentikan narasi yang membuai dan tidak berdasar sains. Melalui akun twitter @KawalCOVID19, para relawan menegaskan tidak ada kematian massal akibat stres. Yang ada, angka kematian akibat Covid-19 terus bertambah.
China Janji Sediakan Vaksin Covid-19 untuk Seluruh Dunia
Pemerintah Harus Terbuka
“Prinsip utama dalam komunikasi krisis adalah sampaikan keadaan sebenar-benarnya, apa adanya. Terutama, sampaikan bahaya dan risiko yang dihadapi agar warga waspada, bersiap, dan tahu langkah-langkah apa saja yang bisa mereka ambil untuk mengamankan diri,” tulis relawan Kawal Covid-19 melalui keterangan resmi.
Seperti diketahui, Ketua Umum PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Daeng M Faqih mengungkapkan dirinya pernah menyaksikan data di BNPB/Gugus Tugas Covid-19. Saat itu, dia menyaksikan laporan dari rumah sakit secara real time, dan angka kematian terkait Covid-19 mencapai 1.300 kasus. Dari jumlah itu, baru sekitar 300-an yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Narasi Pelonggaran PSBB & Normal Baru Jokowi Dikritik: Harus Pakai Sains!
Adapun ribuan pasien dalam pengawasan (PDP) belum memiliki hasil tes virus corona secara PCR. Sehingga ketika meninggal tidak diketahui mereka positif atau negatif Covid-19.