SOLOPOS.COM - Ilustrasi warga miskisn. (Antara-Aprilio Akbar)

Solopos.com, SEMARANGBadan Pusat Statisik (BPS) Jawa Tengah (Jateng) merilis data terbaru penduduk miskin di wilayah tersebut, Senin (17/1/2022). Berdasarkan data BPS, jumlah penduduk miskin di Jateng hingga September 2021 mencapai 3,93 juta orang.

Angka tersebut mengalami penurunan jika dibandingkan jumlah penduduk miskin di Jateng pada Maret 2021, yang mencapai 4,11 juta orang. Secara persentasi, kemiskinan Jateng pada September 2021 berada di angka 11,25%, atau mengalami penurunan 0,54% dibanding bulan Maret 2021.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Ada penurunan 175,740 orang,” kata Kepala BPS Jateng, Adhi Wiriana, dalam rilis lndeks Kemiskinan dan Ketimpangan Pengeluaran Penduduk BPS Jawa Tengah 2021, Senin.

Baca juga: Tingkat Kemiskinan Jateng Masih 10,8%

Jika dihitung sejak periode September 2020 hingga September 2021. Angka penurunan kemiskinan menjadi lebih besar. Yakni turun dari 4,12 juta orang menjadi 3,93 juta orang. Atau turun 185.920 orang.

BPS juga mencatat pertumbuhan ekonomi Jateng naik 2,56 persen (year to year) selama triwulan ketiga 2020 terhadap triwulan ketiga 2021.

Selain kemiskinan, tingkat pengangguran terbuka (TPT) pun mengalami penurunan dari 6,48 persen pada Agustus 2020 menjadi 5,95 persen pada Agustus 2021.

Salah satu faktor penurunan kemiskinan dan pengangguran ini menurut Adhi adalah beragam program bantuan dari pemerintah. “Bantuan sosial dari pemerintah pusat dan pemerintah daerah sangat membantu penduduk di masa pandemi, terutama penduduk pada lapisan bawah,” katanya.

Baca juga: PLN Peduli Bantu Entaskan Kemiskinan Ekstrem Di Jateng

Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, mengatakan Pemprov Jateng terus menggenjot penurunan kemiskinan. Terutama di lima daerah yang masuk kategori kemiskinan ekstrem, yakni Banyumas, Banjarnegara, Kebumen, Pemalang, dan Brebes.

Program bantuan sosial tunai sebesar Rp300.000 per bulan dari pemerintah pusat telah berjalan baik. Pemprov Jateng mencoba menambah dengan berbagi bantuan dari anggaran gotong royong. “Inisiatif kita di daerah ada dari CSR dan Baznas kita juga punya program satu OPD satu desa miskin,” kata Ganjar.

Selain itu Pemprov Jateng juga punya beberapa program seperti pembangunan rumah sehat layak huni, sambungan listrik gratis, dan jambanisasi. “Dinas Koperasi UMKM ada pemberdayaan UMKM, Bank Jateng ada kredit lapak khusus ibu-ibu dengan bunga murah, BP3AKB ada pemberdayaan wanita, semua kita kerahkan,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya