SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

WONOGIRI —  Sedikitnya 39.010 ton pupuk bersubsidi dipersiapkan menyambut musim tanam (MT) I yang tak lama lagi tiba. Jumlah tersebut diperhitungkan dari sisa pupuk bersubsidi alokasi 2012 yang belum terserap sebesar 36.250,5 ton dan tambahan alokasi berdasarkan Peraturan gubernur (Pergub) No 36/2012 yang menyebut tambahan pupuk 2.769 ton.

Kepala Bidang (Kabid) Sarana Prasarana (Sarpras), Sru Hardoyo, mewakili Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura, Guruh Santoso, menjelaskan ketersediaan pupuk bersubsidi untuk MT I di Wonogiri diperkirakan cukup. Pasalnya, selain sisa pupuk yang belum tersalur masih banyak, dia menyebut ada tambahan alokasi. Tambahan itu khususnya untuk jenis pupuk yang banyak dibutuhkan petani, seperti ZA, NPK, PS36 dan pupuk organik.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

“Untuk urea dari Gubernur tidak ada tambahan. Sedangkan untuk empat jenis pupuk lain, termasuk pupuk organik, karena kebutuhannya banyak ada tambahan. Tambahan ini sangat membantu memenuhi kebutuhan pupuk pada MT I,” terang Sru, saat ditemui Solopos.com, di ruang kerjanya, Senin (29/10/2012).

Ekspedisi Mudik 2024

Sru merinci berdasarkan Pergub No 36/2012 Pemkab Wonogiri menerima tambahan alokasi pupuk SP36 sebesar 195 ton, ZA 882 ton, NPK 1.335 ton, dan pupuk organik 348 ton. Tambahan alokasi tersebut, sambung dia, diberikan berdasarkan evaluasi penyerapan pupuk di masing-masing kota/kabupaten se-Jawa Tengah.

Saat ini, tambahan alokasi berdasarkan amanat pergub terbaru itu masih menunggu peraturan bupati (perbub) untuk dilaksanakan.

“Saat ini sedang dalam proses ditandatangani Bupati, saya kira sebentar lagi turun dan bisa dilaksanakan,” kata dia.

Sementara itu, penyerahan pupuk bersubsidi hingga September 2012 mencapai 35.184,5 ton. Kabid Perdagangan, Joko Pramono, mewakili Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM Wonogiri, Sumardjono, mengatakan pupuk ZA, pupuk organik, dan NPK paling banyak disalurkan kepada petani. Pupuk ZA terserap paling tinggi dengan persentase 94,63%, disusul pupuk organik 68,28% dan pupuk NPK 52,14%.

Di sisi lain, pupuk urea paling sedikit diserap petani dengan persentase hanya 42,28%. Menurut Joko, besarnya persentase penyerahan pupuk tersebut sesuai dengan kebutuhan petani di lapangan.

Awal MT I sendiri diperkirakan baru akan dimulai beberapa hari lagi. Kabid Tanaman Pangan Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura, Sutardi, mengungkapkan petani telah mulai mempersiapkan diri untuk menyambut MT I. Namun, mereka cenderung belum berani mulai bertanam lantaran curah hujan belum cukup tinggi.

“Mungkin awal-awal November ini sudah banyak yang mulai tanam. Sekarang masih menunggu hujan. Karakter persawahan kita sebagian besar memang tadah hujan,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya