SOLOPOS.COM - Kabid Humas Polda Kalteng, Kombes Pol Erlan Munaji di Palangka Raya, Rabu (5/7/2023).

Solopos.com, PALANGKARAYA — Kasus pemerasan bermodus video call sex (VCS) marak terjadi di Kalimantan Tengah.

Sedikitnya 38 orang menjadi korban pemerasan, di mana empat di antaranya telanjur menyerahkan uang kepada komplotan pelaku.

Promosi Jaga Jaringan, Telkom Punya Squad Khusus dan Tools Jenius

Besaran uang yang berhasil diperas oleh pelaku dari empat korban mencapai Rp56 juta.

Ada beberapa korban yang mengirimkan uang secara langsung dengan nominal besar mulai dari Rp10 juta hingga belasan juta rupiah.

“Sementara 34 korban tidak berhasil diperas karena dengan cepat melaporkan kepada Humas Polda Kalteng untuk dilakukan penanganan,” kata Kabid Humas Polda Kalteng, Kombes Pol Erlan Munaji di Palangka Raya, Rabu (5/7/2023).

Ia mengungkapkan, pelaku mencari target di media sosial dan membuat korbannya jatuh cinta hingga mengajak untuk video call sex.

Ternyata video call sex itu direkam oleh pelaku dan dijadikan alat untuk memeras korban.

Perwira Polri berpangkat melati tiga tersebut menyebut 38 korban video call sex ada yang berprofesi sebagai aparatur sipil negara (ASN), wiraswasta, karyawan dan pelajar, dengan rentang usia antara 16-53 tahun.

Oleh karena itu, kata dia, pihaknya terus menggencarkan sosialisasi secara tatap muka kepada masyarakat serta memberikan edukasi literasi digital agar ke depan tidak ada lagi masyarakat yang menjadi korban.

“Yang harus dilakukan ketika menjadi korban VCS yaitu harus segera melapor kepada polisi. Lapor ke Bidang Humas dan Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Kalteng untuk mencegah penyebaran video pornografi dan pemerasan,” ujarnya seperti dikutip Solopos.com dari Antara.

Erlan menegaskan pelaku pemerasan melalui VCS, dapat dijerat dengan Undang-Undang ITE Pasal 27 tentang pornografi dan KUHP Pasal 482 tentang pemerasan.

“Stop melakukan VCS dengan siapa pun, apalagi dengan orang yang baru dikenal di medsos karena bisa dijadikan alat pemerasan. Kalau menjadi korban VCS segera lapor ke polisi,” tutup Erlan Munaji.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya