SOLOPOS.COM - Ilustrasi skala gempa bumi. (Dok. Solopos)

Solopos.com, SEMARANG — Stasiun Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Geofisika Banjarnegara mencatat ada 38 kali peristiwa gempa bumi dengan titik episentrum di daratan atau gempa darat yang terjadi di Jawa Tengah (Jateng) sepanjang tahun 2022. Temuan itu berdasarkan hasil deteksi dari 22 alat jejaring sensor pengamat atau seismograf yang terpasang di sejumlah lokasi.

Kepala Stasiun Geofisika Banjarnegara, Heri Susanto Wibowo, mengatakan data tersebut diperoleh selama periode Januari hingga September 2022 melalui alat seismograf di sejumlah wilayah seperti wilayah pantai selatan, pengunungan tengah, dan pantai utara.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Gempa dengan lokasi episentrum di darat ada 38 gempa. Kalau untuk total keseluruhan gempa di Jateng [darat dan laut] ada 217 kejadian,” ujarnya, Rabu (5/10/2022).

Heri menjelaskan 38 kali gempa darat di Jateng sepanjang 2022 itu terdeteksi di wilayah Wonosobo, Wonogiri, Semarang, Salatiga, Boyolali, Ajibarang, Purbalingga, Purworejo, Cilacap, dan Banyumas. Kekuatan gempa bumi itu rata-rata 1,6 Magnitudo hingga 4,4 Magnitudo.

“Melalui peralatan seismograf gempa darat sekecil apapun bisa langsung terekam di monitor,” jelas dia.

Baca juga: Gempa Tapanuli Utara, BNPB: 962 Rumah Rusak, 1 Orang Meninggal

Kendati demikian, masih ada sejumlah sesar lokal yang menimbulkan gempa bumi namun sejauh ini belum teridentifikasi. Sebab, untuk saat ini sesar lokal yang terpantau BMKG ialah sesar Baribis-Kendeng dengan sebaran segmen Kendeng, segmen Brebes, segmen Pemalang, segmen Weleri dan segmen Semarang.

“Di Jawa Tengah kan ada tujuh sesar lokal yang teridentifikasi. Tentunya masih banyak sesar yang belum teridentifikasi. Contohnya sesar Kali Bening, sesar Purwodadi, sesar Semarang. Tapi gempa darat yang muncul selama ini tidak pernah dirasakan warga. Kita juga tidak mendapat laporan adanya kerusakan bangunan atau rekahan tanah,” beber dia.

Heri pun berpesan agar masyarakat jangan gampang panik saat merasakan gempa. Pasalnya, informasi yang disebar oleh BMKG tidak untuk menakut-nakuti melainkan sebagai langkah kesiapsiagaan sehingga perlu sikap waspada jika muncul gempa yang lebih besar.

Baca juga: Jepara Diguncang Gempa M 5,3, BPBD: Tidak Dirasakan Warga

“Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah,” tutup dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya