SOLOPOS.COM - Presiden Rusia, Vladimir Putin. (Reuters)

Solopos.com, MOSKOW - Kasus corona di Rusia terbilang rendah, meski negara ini berdekatan dengan China yang menjadi negara pertama terpapar virus tersebut. Strategi Presiden Rusia Vladimir Putin dianggap efektif dalam menangkal corona di wilayahnya.

Dikutip dari detik.com, Senin (23/3/2020), terdapat 367 kasus positif virus corona di Rusia sejauh ini. Dari jumlah itu, cuma satu pasien yang dinyatakan meninggal dunia. Padahal, Rusia termasuk negara dengan penduduk terbanyak yakni 146 juta jiwa.

Promosi Jelang Lebaran, BRI Imbau Nasabah Tetap Waspada Modus Penipuan Online

Cerita Pasien Corona: Sesak Napas hingga Nyeri Tak Tertahan di Paru-Paru

Minimnya kasus positif corona itu pun berbanding terbalik dengan negara di Eropa lainnya. Sebut saja Luksemburg yang cuma punya 628.000 penduduk, terdapat 789 kasus corona dan delapan orang di antaranya meninggal dunia.

Kasus corona pertama di Rusia sendiri dilaporkan pada Januari 2020 lalu. Sejak saat itu, pemerintah langsung menerapkan strategi agresif agar virus ini tak terus menyebar di wilayahnya. Rusia menutup perbatasan sepanjang 4.000 km dengan China sejak 30 Januari 2020 lalu.

Update! Pasien Positif Corona di Indonesia Jadi 579 Orang, 49 Meninggal

Kemudian, mereka menetapkan zona-zona karantina. Rusia juga menutup seluruh perbatasannya dari warga negara asing dan menunda seluruh acara kebudayaan juga acara olahraga di wilayahnya.

"Kami mampu mengatasi penetrasi massal dan penyebarannya [virus Corona]. Situasi pada umumnya terkendali... meskipun risikonya tinggi," kata Putin dalam rapat kabinet pada awal pekan ini, seperti dikutip dari detik.com.

Secara terpisah, perwakilan Rusia untuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Dr Melita Vujnovic, menuturkan Rusia memiliki rekam jejak kuat dalam pemeriksaan virus Corona. "Direktur Jenderal WHO mengatakan 'periksa, periksa, periksa'. Rusia telah memulai itu sebenarnya pada akhir Januari 2020," ucapnya.

Soal Urus Jenazah Pasien Corona, Wapres Ma'ruf Amin Minta MUI Bikin Fatwa

Meningkat Signifikan

Berbeda dengan Rusia, kasus corona di Indonesia justru terus meningkat signifikan. Dari kasus awal dua orang positif corona pada awal Maret 2020 lalu, kini sudah ada 579 orang terjangkit virus corona di Indonesia. Sebanyak 49 orang meninggal dunia.

"Ada tambahan 65 kasus baru dalam 24 jam terakhir, yang artinya kini ada 579 orang di Indonesia positif virus corona. Sebanyak 49 orang meninggal dunia, dan 30 pasien dinyatakan sembuh," kata juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona, Achmad Yurianto, dalam jumpa pers, Senin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya