SOLOPOS.COM - Sejumlah petani dan stakeholders terkait menanam bibit pohon durian di Dukuh Sukorejo, Desa Sukorejo, Kecamatan Sambirejo, Sragen, Kamis (15/9/2022). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Sebanyak 36 petani di wilayah Desa Sukorejo, Kecamatan Sambirejo, Sragen, membabat habis pohon jati dan sengon lalu memilih menanam pohon durian. Bagi petani, pohon durian lebih menjanjikan daripada jati dan sengon karena bisa untuk investasi jangka panjang.

Seorang petani di Dukuh Sukorejo, Desa Sukorejo, Mitro Wiyono, 72, mengaku memiliki lahan seluas seperempat hektare yang semula ditanami jati. Sekarang semua pohon jatinya habis ditebang dan dijual. Ia melakukannya karena tertarik dengan program menanam pohon durian.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“InsyaAllah lebih menguntungkan menanam pohon durian daripada jati. Semoga dengan sentra durian ini, Sukorejo lebih makmur dan lancar sandang pangannya,” ujarnya saat ditemui Solopos.com, Kamis (15/9/2022),.

Ketua Kelompok Tani Durian Argorejo Desa Sukorejo, Haryoso, menjelaskan semula petani di desanya menanami lahan mereka dengan jati dan sengon. Setelah beberapa tahun ternyata tanaman jati dan sengon dinilai kurang produktif.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: Desa Sukorejo Sragen akan Buka Sentra Durian, 15 Perusahaan Siap Gabung

Petani tertarik dengan adanya program sentra durian yang diinisiasi Pemerintah Desa Sukorejo sehingga tanaman jati dan sengon itu ditebang dan ditanami kembali dengan pohon durian.

“Sembari menunggu panen durian, petani bisa menanam tanaman tumpangsari untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari. Jadi sentra durian ini untuk investasi jangka panjang. Persoalan yang dihadapi petani itu bagaimana pemasarannya,” jelas dia.

Haryoso mengatakan banyak warga Sukorejo yang menanam bibit durian dari berbagai wilayah yang dianggap bagus, seperti dari Purworejo, Jawa Timur, Jepara, dan Ungaran. Namun, petani belum mengetahui teknik memelihara pohon durian itu sehingga hasilnya belum maksimal. Ada pohon yang mati.

“Jadi memang harus ada pendampingan agar petani paham teknik pemeliharaan pohon durian. Bagaimana air tidak menggenang saat musim penghujan dan bagaimana harus menyiram di saat musim kemarau,” jelasnya.

Baca Juga: Gerakkan 3 Komponen, Cara Pemdes Sukorejo Sragen Kembangkan Desa Wisata

Haryoso mengungkapkan Kelompok Tani Durian Argorejo beranggotakan 36 petani yang lahan dengan luas bervariasi.

Wakil Bupati Sragen, Suroto, menerangkan penanaman 1.000 bibit pohon durian ini merupakan dukungan dari PT Danareksa. Pemeliharaan pohon durian dilakukan secara kelompok sehingga nantinya ada tanaman tumpangsari untuk menopang kebutuhan masyarakat sehari-hari.

“Harapannya empat tahun ke depan bisa panen. Minimal satu pohon dua buah maka hasilnya bisa dinikmati petani. Pemerintah mendukung sentra durian ini,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya