SOLOPOS.COM - Seorang petugas menunjukkan cara menggunakan antrean pasien mandiri (APM) di depan pintu pelayanan kesehatan darurat Puskesmas Karangmalang, Sragen, yang bertempat di Gedung SMA PGRI Sragen, Selasa (13/4/2021).(Espos/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Sebanyak 36 fasilitas kesehatan (fakses) yang terdiri atas puskesmas dan rumah sakit (RS) akan unjuk gigi dalam Pameran Inovasi Kesehatan (Pikes) 2021, Sabtu (27/11/2021). Dalam kegiatan yang digelar secara virtual itu akan dimeriahkan penampilan musisi lokal atas Yogyakarta,  Ndarboy Genk.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sragen, dr. Hargiyanto, menyampaikan para pengelola faskes sudah menyiapkan inovasi unggulan masing-masing. Sebelumnya dipamerkan, menurut dia, para tenaga kesehatan (nakes) itu sudah dilatih supaya mampu menciptakan inovasi kesehatan di lingkungan kerja masing-masing.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

“Dengan pelatihan itu setiap faskes lebih siap. Dengan situasi pandemi seperti ini, kami tetap menggelar acara Pikes 2021 , namun secara daring. Pembiayaannya menggunakan dana dari pusat. Masing-masing faskes akan menunjukkan inovasinya. Dalam acara itu juga ada hiburannya, yakni Ndarboy Genk,” katanya.

Baca Juga: Bupati dan Baznas Sragen Salurkan Beasiswa dan RTLH Rp1,8 Miliar

Sebanyak 36 inovasi sudah dihimpun Dinkes Sragen. Seperti Puskesmas Kalijambe memiliki dua inovasi, yakni calon anak sehat, calon ibu sehat, cita-cita untuk semua atau Cas Cis Cus. Inovasi tersebut diterapkan untuk menekan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi atau balita (AKB), menurunkan angka perceraian, hingga deteksi dini penyakit pada calon pengantin.

Inovasi kedua berjudul Iki Penting atau akronim dari ikhtiar kita dalam pencegahan stunting. Inovasi tersebut bertujuan untuk menurunkan angka stunting khususnya di Kalijambe. Inovasi ini dilakukan dengan cara memberikan polybag berisi bibit tanaman katuk dan bayam. Selain itu memberi sepasang ayam untuk ibu hamil dan keluarga yang kekurangan gizi, serta mengadakan cooking class untuk ibu hamil dan ibu menyusui.

“Kasus stunting di Sragen sekarang tinggal 8,05% dari jumlah bayi dan balita di Sragen. Pada 2020 lalu, kasus stunting masih berada di angka 12% dan di 2019 masih tinggi di angka 39%. Intervensi stunting ini tidak hanya dilakukan Dinkes tetapi juga dilakukan organisasi perangkat daerah lain yang terkait,” kata Hargiyanto.

Baca Juga: Gunung Kemukus Sekarang Keren, Fasilitasnya Semakin Lengkap

Taubatan Pendhekar

Puskesmas Masaran II menampilkan dua inovasi yang diberi nama Taubatan Pendhekar atau program pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular. Inovasi ini dilakukan dengan cara pemantauan, pengobatan penderita hipertensi dan menggunakan kartu pantau dengan sasaran penderita hipertensi yang tidak melakukan pengobatan rutin.

Inovasi kedua berupa Edukasi Muter Desa (Emud) yang bertujuan untuk pendidikan kesehatan kepada masyarakat dengan cara kunjungan ke rumah-rumah.

Inovasi lainnya seperti Kujungan Nifas Resti, Rawat Pantau (Kunire Ratu) milik Puskesmas Kedawung II, Penjaringan Suspek TB Lewat Kerja sama dengan Kader atau Njaring Pek Wader milik Pukesmas Kedawung I, Gertak Papa atau Gerakan Serentak Paguyuban Perempuan Aktif Seksual. Ada pula Gertak Mama atau gerakan Serentak Mobile Pemeriksaan Iva dan Mobile Pemeriksaan Payudara. Kemudian inovasi Tangan Jail Methakil atau tanggulangi Covid-19 dengan jalan membentuk bina wilayah (binwil) milik Puskesmas Sambungmacan II.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya