SOLOPOS.COM - Masdar F Mas’udi (google)

Makam Nabi Muhammad

JAKARTA – Jika kabar mengenai rencana pembongkaran makam Nabi Muhammad oleh Kerajaan Arab Saudi benar, hal ini akan menimbulkan gejolak di dunia Islam. Demikian diungkapkan Rois Syuriah PBNU, KH Masdar F Mas’udi, kepada Kabar24, Selasa (30/10/2012).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Menurut Mas’udi, kalau benar, rencana tersebut hanya menunjukkan adanya paranoid keimanan. “Alasan bahwa ada ketakutan umat Islam menjadi musyrik karena menyembah makam Nabi, itu sama sekali tidak berdasar. Umat juga tahu bahwa itu tidak boleh,” ujarnya.

Mas’udi menegaskan, sebagai sebuah petilasan makam Nabi bersama makam dua sahabat Nabi adalah sebuah situs sejarah.

“Penghancuran petilasan itu menunjukkan sebuah tindak yang tidak berbudaya,” tegasnya sembari menyebutkan, upaya untuk membongkar makam Nabi Muhammad mulai muncul sejak kaum Wahabi berkuasa di Arab Saudi.

“Itu terjadi sejak 1920-an,” imbuhnya.

Masdar F Mas’udi (google)

Lebih jauh disebutkannya, dalam  Musyawarah nasional  dan konferensi besar alim ulama di Pesantren Kempek Kabupaten Cirebon, soal itu juga sempat dibahas. Para ulama berpandangan sama, pembongkaran makam Nabi Muhammad tidak boleh dilaksanakan.

Menyoal tindakan yang akan dilakukan umat Islam, Mas’udi menyebutkan bahwa hal itu pasti akan dilakukan. Namun, tentu tidak bisa diputuskan oleh satu orang melainkan harus melalui pembicaraan dengan banyak pihak.

Rencana pemerintah Arab Saudi untuk menghancurkan makam Nabi Muhammad dan 3 mesjid tertua di dunia bulan depan, memang mengejutkan.

Menurut Irfan al-Alawi dari Yayasan Riset Warisan Islam, sejauh ini belum ada tindakan umat Islam untuk menghalangi aksi pemerintah Saudi yang ingin menghancurkan situs bersejarah ini demi membangun masjid terbesar di dunia dengan kapasitas 1,6 juta orang.

“Ada banyak cara mereka bisa memperluas dengan tetap mempertahankan situs Islam kuno tapi mereka justru ingin merobohkannya,” kata Alawi.

“Alasan mereka adalah mereka mereka ingin memperlebar dan menciptakan 20 ruangan di mesjid yang bisa menampung 1,6 juta orang. Itu tidak masuk akal. Satu-satunya hal yang mereka inginkan adalah memindahkan fokus dari tempat Nabi dikuburkan,” lanjut Alawi.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya