SOLOPOS.COM - Ilustrasi pemilihan umum. (Freepik)

Solopos.com, BOYOLALI — Sebanyak 341 warga Boyolali tercatat sebagai pemilih pada Pemilu 2024 di luar negeri berdasarkan Daftar Pemilih Sementara Hasil Perbaikan (DPSHP) yang diterbitkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Boyolali.

Anggota Divisi Perencanaan Data dan Informasi KPU Boyolali, Pardiman, mengatakan DPSHP mencatat ada 341 daftar pemilih yang ganda dengan luar negeri. Paling banyak berada di Tokyo, Jepang.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Pardiman menyebut jumlah total data ganda pemilih dengan luar negeri ada 341 orang, dengan perincian di Tokyo ada 59 orang, Osaka 39 orang. Kemudian Bandar Sri Begawan 24 orang, Antananarivo ada 24 orang, dan Kairo 14 orang.

“Sisanya tersebar ada di Budapest, Colombo, Dakar, Dili, Doha, Hanoi, Khartoum, Kopenhagen, Abuja, Amman, Ankara, Athena, Bangkok, Brussels, dan lain-lain,” ungkap dia saat berbincang dengan Solopos.com di kantornya, Rabu (24/5/2023).

Selanjutnya, ia menjelaskan data pemilih sementara Pemilu 2024 di luar negeri tersebut didapat dari DPSHP KPU Boyolali. Pardiman menjelaskan awalnya KPU Boyolali menerima data awal pemilih dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dengan jumlah 827.529 pemilih.

Lalu, pada proses selanjutnya di Daftar Pemilih Sementara (DPS) ternyata bertambah menjadi 828.998 pemilih. Kemudian pada proses DPSHP berkurang menjadi 827.042 pemilih. Jumlah itu terdiri atas 409.337 pemilih laki-laki dan 417.705 pemilih perempuan yang tersebar di 3.409 tempat pemungutan suara (TPS).

Ia menjelaskan ada penurunan jumlah pemilih dari DPS ke DPSHP sebanyak 1.956 orang. Pardiman mengatakan penurunan jumlah tersebut karena beberapa faktor.

“Ada yang sebenarnya tambah karena masuk dari kabupaten atau kota lain, tetapi kebanyakan karena meninggal dunia, ada yang anggota TNI-Polri, ada yang pindah memilih keluar dari Boyolali, ada yang ganda waktu dicek di Sidalih [Sistem Informasi Data Pemilih],” kata dia.

Pardiman menjelaskan kegandaan pemilih 2024 Boyolali ada yang ditemukan dalam satu TPS, ada yang satu desa, satu kecamatan, satu kabupaten, satu provinsi, antarprovinsi, bahkan dengan luar negeri. Sehingga data pemilih berkurang karena ada yang ganda.

Selanjutnya, ia menjelaskan KPU Boyolali telah selesai menerima masukan dari masyarakat terkait DPSHP pada 23 Mei 2023. Setelah itu, ada perbaikan DPSHP dan penyusunan DPSHP Akhir pada 21-31 Mei 2023 di PPS kelurahan/desa.

Kemudian, data akan direkap KPU Boyolali pada 1-2 Juni 2023. Kemudian ditetapkan menjadi DPSHP akhir di PPS desa/kelurahan. Setelah itu akan dilakukan rekap di tingkat PPK pada 3-5 Juni 2023 dan penyusunan DPSHP akhir di KPU Boyolali pada 6-16 Juni 2023.

Setelah proses penyusunan DPSHP akhir di KPU, masih ada analisis kegandaan lagi pada 10-19 Juni 2023. “Kemudian DPT [Daftar Pemilih Tetap] di Kabupaten Boyolali pada 20-21 Juni 2023 akan ditetapkan,” jelasnya.

Selanjutnya, pada 22-27 Juni 2023 DPT akan dicetak dan disampaikan ke PPS desa/kelurahan, diserahkan ke partai politik atau stakeholder terkait pada 22-28 Juni 2023.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya