SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, KLATEN — Tanaman padi seluas 32,75 hektare (ha) di tiga kecamatan wilayah Klaten puso atau gagal panen akibat terendam banjir luapan sungai pada Rabu-Kamis (6-7/3/2019) lalu.

Total kerugian akibat gagal panen itu ditaksir mencapai ratusan juta rupiah. Berdasarkan data yang dihimpun Solopos.com dari Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (DPKPP) Klaten, luas sawah yang tergenang banjir yakni 738 ha.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Dari hasil pemantauan hingga Minggu (10/3/2019), sawah yang puso yakni 32,75 ha tersebar di Wedi, Cawas, dan Gantiwarno. Total kerugian akibat sawah mengalami puso ditaksir mencapai Rp634.344.000.

Sawah yang puso paling luas di Kecamatan Wedi yakni 21,5 ha. Dari tiga kecamatan tersebut, hanya sawah terdampak banjir di Wedi yang diikutkan asuransi usaha tani padi (AUTP).

Ekspedisi Mudik 2024

Kepala DPKPP Klaten, Widiyanti, mengatakan sawah yang puso itu lantaran tanaman padi rusak tertimbun tanah dari tanggul sungai yang jebol serta seluruh bagian tanaman terendam air selama tiga hari. Sementara padi yang ditanam di sawah seluas 705,25 ha yang sebelumnya terendam banjir masih hidup atau bisa dipanen lantaran air sudah surut.

“Alhamdulillah yang lain [705,25 ha] tidak mengalami kerusakan berarti. Ada tanaman rebah dan siap panen di Desa Pacing. Berdasarkan hasil pengecekan pada Sabtu [9/3/2019] dan Minggu [10/3/2019] tanaman padi yang rebah itu sudah dipanen para petani,” kata Widiyanti kepada Solopos.com, Senin (11/3/2019).

Usia tanaman padi yang mati akibat banjir bervariasi. Tanaman padi yang mati akibat tertimbun lumpur di Desa Karangasem, Kecamatan Cawas, sudah memasuki masa panen. Sementara tanaman padi yang rusak di kecamatan lainnya rata-rata berusia kurang dari dua bulan, fase berbunga, atau pengisian bulir padi.

Terkait sawah yang puso, Widiyanti menjelaskan pemilik atau penggarap sawah peserta AUTP diminta segera menyiapkan berkas pengajuan klaim. “Setelah ada pengajuan klaim, kami masukkan data ke sistem. Soal nanti yang disetujui mendapat klaim berapa hektare, ada pengecekan dari PT Jasindo. Kami bantu sepenuhnya agar proses klaim lancar,” jelas dia.

Bantuan Benih

Sebagai informasi program AUTP dikelola PT Jasindo. Petani bisa mengajukan asuransi untuk sawah mereka dengan membayar premi Rp36.000/ha untuk satu musim tanam. Sementara nilai klaim ketika sawah mengalami puso salah satunya akibat bencana yakni Rp6 juta/ha.

Untuk sawah yang puso namun tidak diikutkan AUTP, Widiyanti menjelaskan DPKPP mengupayakan agar petani bisa mendapatkan bantuan benih. “Kami laporkan ke pimpinan dan diusulkan ke Kementan agar mendapat bantuan benih padi,” jelas dia.

Salah satu petani di Desa Karangasem, Miyarno, 50, mengatakan dua patok sawahnya atau seluas 3.600 meter persegi mayoritas terendam lumpur setelah tanggul Sungai Gamping di Karangasem jebol lantaran tak kuat menahan derasnya arus sungai, Rabu malam.

Sawah tersebut ditanami padi yang siap panen. “Sebenarnya tinggal 10 hari lagi panen. Kalau panen dan ditebaskan bisa laku Rp10 juta untuk dua patok. Kalau biaya produksi tanam padi untuk dua patok lebih dari Rp5 juta,” katanya.

Miyarno mengaku tak mengikutkan sawahnya dalam program AUTP. Ia hanya bisa pasrah setelah tak bisa menikmati panen pada musim tanam kali ini. “Ya sudah, karena faktor alam mau bagaimana lagi,” kata warga Dukuh Bengkalan, Desa Karangasem, tersebut.

Perincian dampak banjir akibat luapan air sungai dan tanggul sungai jebol di Klaten, Rabu (6/3/2019):
– Luas sawah terendam banjir : 738 hektare (ha)
– Luas sawah gagal panen atau puso: 32,75 ha

Perincian sawah puso :
Kecamatan Wedi :
1. Desa Jiwowetan : 1,5 ha
2. Desa Melikan : 16 ha
3. Desa Pacing : 4 ha
Total : 21,5 ha

Kecamatan Cawas :
1. Desa Karangasem : 0,25 ha

Kecamatan Gantiwarno :
1. Desa Kragilan : 10 ha
2. Desa Gesikan : 1 ha
Total : 11 ha

Sumber : Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan Klaten.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya