SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SRAGEN—Sebanyak 3.246 kepala keluarga (KK) atau 11.501 jiwa di Sragen, Jawa Tengah mengalami krisis air bersih. Padahal, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen, tahun ini tak memiliki alokasi anggaran untuk penanganan bencana kekeringan.

Menurut data Dinas Sosial Kabupaten Sragen, krisis air bersih terjadi di 10 desa yang berada di enam kecamatan, yakni Desa sepat di Masaran, Desa Gesi dan Srawung di Gesi, Desa Kalikobok dan Bonagung di Tanon, Desa Banyurip di Jenar, Desa Juwok di Sukodono dan Desa Tempelrejo, Jekani dan Kedawung di Mondokan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kasi Bantuan Bencana Dinsos Sragen, Budi Paryono mengatakan, kekurangan air bersih di Sragen terjadi sejak sebelum Lebaran yang terjadi pertama kali di Desa Sepat, Masaran. Laporan kekurangan air bersih itu, kata dia, terus bertambah hingga pertengahan September ini. Dari data pengajuan bantuan air bersih, terangnya, ada 10 desa di enam kecamatan yang mengajukan permintaan bantuan air bersih.

“Khusus di wilayah Masaran dan Mondokan dibantu langsung dari Badan Koordinasi Wilayah (Bakorwil) II Surakarta. Sedangkan bantuan air bersih untuk empat kecamatan lainnya dimintakan ke PDAM Sragen,” ujarnya, Kamis (15/9). Budi menambahkan, Khusus di Sepat, bantuan air bersih terus dipasok sejak sebelum Lebaran, sementara bantuan air bersih bagi warga Mondokan baru dimulai hari ini.

Menurut Budi, bantuan air bersih melalui PDAM menggunakan anggaran dari Dinsos. Harga air bersih satu tangki dengan kapasitas 4.000 liter mencapai Rp 150.000/tangki. “Padahal tahun ini tidak ada anggaran pembelian air bersih untuk bantuan kepada warga,” ujar dia. Untuk mencukupi kebutuhan itu, kata Budi, pihaknya mengandalkan bantuan dari Badan Amil Zakat (BAZ) Sragen dan instansi perbankan di Sragen. “Mudah-mudahan pada APBD Perubahan 2011 ada alokasi anggaran untuk kekeringan,” harapnya.

Terpisah, Direktur PDAM Sragen, Aris Wahyudi, mengaku sudah menerima permintaan dropping air dari Dinsos Sragen. Laporan yang masuk ke PDAM, kata dia, menyebutkan ada empat kecamatan yang membutuhkan air bersih. “Kami segera mengirimkan bantuan air bersih itu ke warga yang membutuhkan. Dropping air akan dilaksanakan mulai pekan depan,” tandasnya.(JIBI/SOLOPOS/trh)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya