SOLOPOS.COM - Kampus Universitas Sebelas Maret (UNS) Kentingan, Solo (ilustrasi/kampus-info.com)

Solopos.com, SOLO– Dari 400 mahasiswa penerima Bidikmisi angkatan 2010 di Universitas Sebelas Maret (UNS), 321 mahasiswa di antaranya belum menyelesaikan studi. Padahal ketentuan dari pemerintah pusat, Bidikmisi hanya diberikan sampai 8 semester saja. UNS pun mendorong agar para mahasiswa tersebut segera menyelesaikan studinya di semester 9 ini.

Pelaksana Harian (Plh) Kepala Biro Kemahasiswaan UNS, Drajat Tri Kartono, mengatakan sesuai dengan aturan dari Dikti, Bidikmisi hanya diserahkan untuk mahasiswa semester 1-8. Jika pada semester 8 mahasiswa tersebut belum lulus, maka pembiayaan mulai semester 9 diserahkan ke perguruan tinggi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Masalahnya tidak ada ketentuan tegas, yang diserahkan perguruan tinggi itu apa? Apakah biaya hidupnya, atau biaya kuliahnya? Kalau biaya kuliah juga sampai berapa semester tidak ada ketentuannya,” ungkap dia saat ditemui wartawan usai menggelar pertemuan dengan mahasiswa penerima Bidikmisi angkatan 2010 di Auditorium UNS, Selasa (15/7/2014).

Ekspedisi Mudik 2024

Untuk itu UNS sendiri mengatur strategi untuk mendorong agar mahasiswa penerima bidikmisi yang belum lulus di semester 8 untuk segera menyelesaikan studinya. Pada pertemuan tersebut pihaknya meminta kepada para mahasiswa Bidikmisi untuk mengutarakan kendala yang menyebabkan mereka belum dapat menyelesaikan studinya.

“Kami tentu ingin tahu masalah mereka seberapa parah. Sebenarnya yang paling kami khawatirkan itu kalau mereka tidak siap dengan ilmunya. Tapi tadi kami dengar, ternyata ada masalah prosedur, SOP berbelit sehingga terkendala,” terang dia.

Berdasarkan informasi yang didapatkan, Drajat mengatakan persoalan prosedur tersebut berkaitan dengan penyelesaian tugas akhir atau skripsi. Seperti di Fakultas Teknik misalnya, untuk menyelesaikan tugas akhir harus mengikuti seminar kemudian menyelesiakan bab 1 hingga bab 4 dengan jarak hampir 4 bulan.

“Sehingga tidak bisa cepat. Ada lagi yang tergendala dengan masalah perubahan metode, yang sebelumnya penelitiannya eksperimen harus diganti dengan tindakan kelas. Itu yang terjadi di FKIP [Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan] tadi, sehingga revisi lagi,” lanjut Drajat. Di sisi lain ada pula mahasiswa yang terkendala dalam menyelesaikan tugas akhir dengan personal pembimbing maupun pengujinya.

Selanjutnya, pihak UNS akan mengelompokkan para mahasiswa penerima Bidikmisi sesuai dengan jurusannya. Kemudian Biro Kemahasiswaan akan membentuk tim kecil yang akan memfasilitasi mereka. “Tim kecil ini nantinya yang akan membantu jika ada kaitannya dengan jurusan dan sebagainya,” papar dia. Dikatakan Drajat saat ini hampir semua mahasiswa tersebut sudah menyelesaikan teorinya. “Tinggal skripsi dan tugas akhir. Jadi mestinya perlu dikaji agar tidak menjadi kendala,” tegas dia. Drajat berharap mahasiswa penerima Bidikmisi tersebut dapat menyelesikan pendidikannya di smester 9.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya