SOLOPOS.COM - Ilustrasi petani milenial (Freepik)

Solopos.com, KLATEN — Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (DPKPP) Klaten mengusulkan ratusan pemuda dan petani milenial Klaten mengikuti pelatihan pertanian dari Kementerian Pertanian (Kementan).

Kepala DPKPP Klaten, Widiyanti, mengatakan salah satu permasalahan di sektor pertanian yakni regenerasi sumber daya manusia petani. Sama halnya dengan daerah lain, kondisi petani di Kabupaten Bersinar didominasi petani sepuh.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Sementara itu, perkembangan teknologi tak bisa dimungkiri juga terjadi pada sektor pertanian mulai dari penerapan teknologi pada sarana dan prasarana pertanian hingga pemasaran yang kini merambah pasar online.

Baca Juga: Penganut Hindu Klaten Minta Bangunan Tol Solo-Jogja Tak Tutupi Yoni

“Pertanian ini selalu mengikuti perkembangan teknologi dan itu anak muda banget. Mau tidak mau tetap harus ada kehadiran anak muda di sektor pertanian untuk menjaga keberlangsungan pertanian khususnya di Klaten,” kata Widiyanti saat ditemui Solopos.com di Agro Techno Park Humo Klaten, Minggu (26/9/2021).

Disinggung upaya untuk menumbuhkan minat milenial Klaten untuk menjadi petani, Widiyanti mengatakan ada berbagai cara. Salah satunya mengusulkan petani milenial atau petani berumur di bawah 40 tahun ikut pelatihan.

Jumlah petani mlenial yang diusulkan mendapatkan pelatihan sebanyak 320 orang terdiri dari 210 petani milenial pada sektor tanaman pangan dan 110 petani milenial pada sektor peternakan.

Baca Juga: Agrowisata Desa Pasung Klaten Punya Koleksi 1.000 Lebih Tanaman Buah

Pembentukan Kelompok

Hingga kini, DPKPP masih menunggu program pelatihan yang akan digulirkan pemerintah pusat tersebut. Selain mengusulkan petani milenial ikut pelatihan, DPKPP menggencarkan pembentukan kelompok petani milenial di desa.

Hal itu dilakukan dengan menggerakkan para penyuluh pertanian. Widiyanti mengatakan pembentukan kelompok petani milenial Klaten itu menghidupkan kembali program serupa yang pernah digulirkan beberapa tahun lalu bernama taruna tani.

Baca Juga: Vaksinasi Covid-19 di Klaten Ditarget 70 Persen hingga Akhir Tahun

“Kalau zaman dulu ada kelompok taruna tani. Tetapi tidak terlalu banyak berkembang karena saat itu orientasi anak muda di sektor industri dan jasa. Harapan kami dari penyuluh bisa menggerakkan pembentuk kelompok tani milenial,” kata Widiyanti.

Widiyanti mengapresiasi munculnya komunitas Petani Muda Klaten yang belakangan gencar menggelar kegiatan diskusi tentang pertanian. Ia berharap dari komunitas itu bakal lahir banyak petani milenial Klaten.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya