SOLOPOS.COM - Petugas mengamati bangunan RS Mitra Manakarra yang roboh pascagempa bumi, di Mamuju, Sulawesi Barat, Jumat (15/1/2021). (Antarafoto-Akbar Tado)

Solopos.com, JAKARTA -- Sebanyak 32 aktivitas gempa susulan telah terjadi di Sulawesi Barat (Sulbar) hingga Sabtu (16/1/2021), pukul 07.03 WIB.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) BMKG mencatat terjadi gempa dengan magnitudo maksimum 4,8. Gempa itu merupakan rangkaian gempa bumi susulan dengan magnitudo 5,9 yang terjadi pada Kamis, 14 Januari 2021, pukul 13.35 WIB.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Pada hari yang sama pukul 06.32 WIB, wilayah Mamasa diguncang gempa tektonik. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi itu memiliki parameter update dengan magnitudo 4,8.

Update Korban Meninggal Akibat Gempa Sulbar Bertambah Jadi 42 Orang

Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 2,89 LS dan 119,05 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 29 kilometer (km) arah Tenggara Kota Mamuju, Sulawesi Barat, pada kedalaman 10 km.

BMKG merilis gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif Majene. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan gempa tersebut memiliki mekanisme pergerakan sesar naik.

Tidak Berpotensi Tsunami

Guncangan gempa yang tidak berpotensi tsunami itu dirasakan di daerah Mamuju (getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan akan truk berlalu). Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat kejadian tersebut.

Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Raditya Jati mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Pakar: Kekebalan Tak Tercapai Jika Masih Ada yang Ragu Vaksin Covid-19

Masyarakat juga diminta untuk menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa-gempa sebelumnya.

"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal Anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," kata Raditya Jati.

Sebagai informasi, masyarakat dapat mengikuti perkembangan informasi kegempaan melalui laman BMKG dan portal InaRisk untuk mengetahui potensi risiko bencana yang ada di sekitar tempat tinggal.

Ada Penjara Bawah Tanah Di Benteng Vastenburg Solo? Cek Faktanya

Bertahap, Pelayanan Puskesmas Kerjo Karanganyar Akan Kembali Buka Senin Besok

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya