SOLOPOS.COM - Kadus II Desa Kalikebo, Kecamatan Trucuk, Muh. Toffa, menunjukkan salah satu rumah kosong di Kalikebo yang ditinggal penghuninya merantau ke luar Jawa, Kamis (30/1/2020. (Solopos/Taifiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN – Ada puluhan ribu rumah kosong yang tersebar di berbagai wilayah di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Beberapa di antaranya berada di Desa Kalikebo, Trucuk, Klaten, yang ditinggal penghuninya merantau.

Tetapi, penyebab rumah kosong tak terbatas pada ditinggal merantau hingga ahli waris menetap di daerah lain.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Berdasarkan data yang dihimpun di Badan Pusat Statistik (BPS) Klaten, jumlah tempat tinggal kosong yang tersebar di 26 kecamatan mencapai 32.098 rumah dari total 342.136 rumah.

Data itu menjadi bagian hasil pemetaan dan pemutakhiran muatan wilayah kerja statistik (Wilkerstat) yang dilakukan BPS sekitar April 2019.

Ekspedisi Mudik 2024

Dul Jaelani Ngaku Sempat Jadi Ateis

Kepala BPS Klaten, Ahmad Isbani, mengatakan pemetaan dan pemutakhiran Wilkerstat dilakukan sebagai petunjuk awal untuk bahan sensus penduduk (SP) 2020.

Pemetaan itu di antaranya mendata jumlah RT, keluarga atau KK, serta bangunan yang meliputi tempat tinggal, bukan tempat tinggal, serta tempat tinggal kosong.

Lagi Hamil, Peserta CPNS 2019 Ini Kontraksi Saat Tes SKD

Ahmad Isbani menjelaskan, data rumah kosong bisa jadi berubah.

“Siapa tahu nanti ketika sensus penduduk dilakukan, rumah yang tadinya kosong sudah terisi [dihuni],” kata dia.

Ancaman Virus Corona Belum Kelar, Flu Babi Renggut 56 Nyawa di Taiwan

Soal penyebab rumah-rumah kosong, Ahmad mengatakan BPS melakukan pendataan dari sisi kuantitatif atau jumlah.

Lantaran hal itu, dia belum bisa menyimpulkan penyebab puluhan ribu rumah kosong.

Pria Ini Ungkap Kelemahan Google Maps, Apa Itu?

“Kami belum sampai ke sana kok bisa kosong. Itu kan banyak kasus. Ada yang rumah itu dititipkan sementara pemiliknya pergi dan saat Lebaran datang dan penyebab-penyebab lainnya,” ungkap dia.

Soal pendataan dari sisi kualitatif, Ahmad Isbani mengatakan tergantung kebutuhan. BPS lebih sering mendata hingga pada sisi kuantitaif.

Gadis Karanganyar Ngaku Cowok di FB Buat Menipu Sesama Perempuan

“Pemetaan lebih mendalam tergantung kebutuhan. Misalkan ada suatu sektoral yang butuh pendataan mendalam, kami siap menyajikan data awal,” urai dia.

Lowongan Kerja Terbaru, Klik di Sini!

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya