SOLOPOS.COM - Anggota komunitas pencinta kucing Soloraya, Rumah Difabel Meong (Rudimeong), memasukkan makanan kucing ke dalam botol di Desa Gentan, Kecamatan Baki, Sukoharjo, Jumat (17/12/2021). (Istimewa/Yulia Damayanti)

Solopos.com, SUKOHARJO — Komunitas pencinta kucing Soloraya, Rumah Difabel Meong (Rudimeong), bersama Cat Lovers In The World (CLOW) Jawa Tengah dan Gerakan Pro Steril (GPS) mengirim bantuan 2.000 botol atau setara 300 kilogram makanan kucing ke sekitar lokasi erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

Koordinator Rudimeong, Yulia Damayanti, mengatakan bantuan tersebut terkumpul dari gerakan setengah kilo pakan kucing selama 48 jam. Para pencinta kucing di Soloraya menyumbang makanan kucing secara sukarela. Hasilnya, total jumlah makanan kucing yang terkumpul sekitar 300 kilogram.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Bantuan makanan kucing itu dikirim ke sejumlah lokasi terdampak eruspi Gunung Semeru dari Sekretariat Rudimeong di Desa Gentan, Kecamatan Baki, Sukoharjo. Para pemilik kucing kesulitan mendapatkan makanan kucing pascaerupsi gunung,” ujarnya saat dihubungi Solopos.com, Jumat (17/12/2021).

Baca Juga: Omicron Mengintai, Warga Sukoharjo Diminta Kurangi Jalan-Jalan

Sebelum mengirim bantuan pakan kucing itu, Yulia mengaku sudah berkomunikasi dengan pegiat pencinta kucing di Lumajang. Mereka mendata kucing di lokasi erupsi Gunung Semeru.

Hasilnya, ada seratusan kucing yang dipelihara di rumah dan kucing liar yang tersebar di delapan dusun Desa Sumber Wuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang. Delapan dusun itu masuk zona merah dan kuning dampak erupsi Gunung Semeru.

“Sebagian makanan kucing dikemas dalam bentuk botol untuk memudahkan proses distribusi dan tidak melempem. Sebagian makanan kucing lainnya dikemas dalam plastik besar,” ujarnya.

Baca Juga: Perpres Dana Desa 2022 Bikin Kades di Sukoharjo Khawatir, Kenapa?

Proses distribusi bantuan makanan kucing bakal melibatkan anggota Rudimeong dan pencinta kucing di Lumajang. Mereka bakal menyambangi rumah pemilik kucing dan mencari kucing liar di jalanan.

Sebelumnya, komunitas Rudimeong juga mengampanyekan gerakan adopsi kucing jalanan pada beberapa waktu lalu. Populasi kucing meningkat tajam selama pandemi.

“Ada fenomena pembuangan kucing selama pandemi. Ada yang dibuang di pasar tradisional, jalan raya, tanah kosong. Jumlahnya mencapai ribuan ekor,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya