SOLOPOS.COM - Penampilan paduan suara siswa Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah (MIM) 1 Program Khusus (PK) Sukoharjo saat silaturahmi nasional sekolah kreatif di sekolah setempat, Sabtu (14/3/2020). (Espos/Bony Eko Wicaksono)

Solopos.com, SUKOHARJO – Sebanyak 30 sekolah kreatif Muhammadiyah se-Indonesia mengikuti silaturahmi nasional di Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah (MIM) 1 Program Khusus (PK) Sukoharjo, Sabtu (14/3/2020). Sekolah kreatif mengusung konsep kreatif, atraktif, dan inovatif dalam metode pembelajaran di kelas.

Acara silaturahmi nasional diikuti perwakilan sekolah kreatif Muhammadiyah se-Indonesia. Mereka berasal dari sejumlah daerah seperti Surabaya, Sidoarjo, Solo hingga Samarinda.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Jokowi Dituding Lepas Tanggung Jawab Tangani Wabah Corona, Ini Penjelasan Istana

Seremoni pembukaan silaturahmi nasional sekolah kreatif Muhammadiyah dihadiri perwakilan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah, Ali Muhson dan perwakilan unsur forum komunikasi pimpinan daerah (Forkompimda) Sukoharjo.

Ekspedisi Mudik 2024

Setelah acara seremoni rampung, dilanjutkan dengan seminar dan focus group discussion (FGD) di Hotel Sarila. Para peserta bakal berdiskusi mengenai pengembangan sekolah kreatif dan inovatif.

Boyolali Klaim Bebas Corona, Netizen Peringatkan Seno Samodro Tak Sesumbar

“Model pembelajaran sekolah kreatif menitikberatkan pada kreativitas, atraktif, dan inovatif. Namun, tetap berpijak pada ajaran Islam,” kata Kepala MIM 1 PK Sukoharjo, Abdul Rahman Burhani, kepada Solopos.com, Sabtu (14/3/2020).

Sesuai Minat Bakat

RS Moewardi dan RSJD Solo Layani Tes Virus Corona Gratis

Selain itu, kurikulum sekolah kreatif mengkombinasikan program pendidikan dengan muatan lokal berdasarkan minat dan bakat siswa. Para siswa diberi keleluasaan untuk memilih kegiatan ekstrakurikuler sesuai dengan minat dan bakatnya.

Di MIM 1 PK Sukoharjo, ada muatan lokal seni angklung yang diminati para siswa. Para siswa juga dibekali keterampilan hidup atau life skill seperti memasak.

Meski Sembuh, Fungsi Paru-Paru Pasien Corona Menurun

“Di sekolah kreatif juga sering mengundang guru dari luar secara rutin. Konsep edutainment diterapkan agar proses belajar mengajar menyenangkan,” ujar dia.

Para siswa juga kerap diajak belajar di luar sekolah untuk mempelajari beragam hal sehingga tidak bosan. Misalnya, kegiatan outing class ke museum atau desa wisata untuk mengenalkan produk unggulan berupa kerajinan tangan kepada para siswa.

Jasa Desain Properti Lewat Platform Digital Jadi Peluang Bisnis Baru

Karena itu, para guru dituntut lebih kreatif dan inovatif saat mendidik dan membimbing para siswa baik di dalam maupun luar sekolah.

“Hal ini bisa meningkatkan kepercayaan diri dan komunikasi para siswa. Konsep ini bisa dilakukan di rumah dengan pengawasan orangtua atau wali siswa,” papar Abdul Rahman.

PT KAI Waspada Corona: Penumpang Bersuhu Tubuh di Atas 38 Derajat Celsius Dilarang Naik KA

Sementara itu, perwakilan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah, Ali Muhson, menyampaikan sekolah kreatif Muhammadiyah ingin memberikan kontribusi positif untuk dunia pendidikan di Indonesia. Pola pengajaran dikemas inovatif dan kreatif sehingga para siswa bisa mengembangkan keterampilan dan bakatnya.

Layanan KUA: Masyarakat Puas, Sarpras Perlu Ditingkatkan

Ali berharap para guru mampu lebih inovatif dalam mengimplementasikan pola pengajaran di ruang kelas.

“Para siswa tak tertarik jika pola pengajarannya monoton dan membosankan. Pola pengajaran harus diubah agar mereka tertarik menyerap ilmu yang diajarkan guru,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya