SOLOPOS.COM - Kampung Uma Kahumba Desa Wainyapu, Kecamatan Kodi Balaghar, Kabupaten Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang hangus terbakar. (ANTARA/Ho-facebook Rambu Prailiang.)

Solopos.com, NTT — Sebanyak 30 unit rumah adat di Kampung Uma Kahumba Desa Wainyapu, Kecamatan Kodi Balaghar, Kabupaten Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur (NTT) terbakar pada Selasa (20/9/2022) pukul 01.20 WITA.

Kepala Desa Wainyapu, Yakop Holo, menyampaikan kerugian material akibat kebakaran itu diperkirakan mencapai Rp4 miliar. “Diperkirakan kerugian akibat terbakarnya puluhan rumah adat itu mencapai Rp4 miliar,” katanya saat dihubungi, Selasa sore.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ia mengaku bahwa banyak aset-aset adat yang berharga di rumah tersebut terbakar sehingga nilai kerugian mencapai Rp4 miliar. Yakop mengatakan api berasal dari rumah yang tak berpenghuni di kampung adat itu. Si jago merah membakar semua atap yang terbuat dari ilalang.

Jarak rumah satu dengan yang lain berdekatan. Selain itu, material rumah adat tersebut mudah terbakar sehingga mengakibatkan api mudah menjalar ke rumah yang lain.

Ia menjelaskan bahwa secara khusus kurang lebih 24 unit rumah induk terbakar. Sisanya adalah anak rumah yang terbakar. “Kami menyebutnya anak rumah, rumah kecil. Sehingga total semua sekitar 30 unit rumah yang terbakar,” ujar dia.

Baca Juga : Gudang di Cimanggis Depok Terbakar, JNE Siap Ganti Rugi Barang Customer

Yakop menjelaskan bahwa ada warga yang kali pertama melihat saat terjadi kebakaran. Lalu, menyampaikan informasi itu kepada warga lain dan perangkat desa.

Kemudian, warga beramai-ramai memadamkan api yang sudah mulai menjalar ke beberapa rumah adat sekitar. Sebanyak 10 unit rumah adat berhasil diselamatkan dari kobaran api. “Soal warga yang terdampak sudah dievakuasi ke rumah kerabat mereka yang jauh dari lokasi kebakaran,” ungkapp dia.

Kapolres Sumba Barat Daya, AKBP Sigiot Harimbawan, mengatakan tidak ada korban jiwa akibat kejadian itu. Namun, dia belum dapat menyimpulkan penyebab kebakaran puluhan rumah itu.

Budayawan asal Sumba, Pater Robert Ramone CsSR menyampaikan prihatin terhadap peristiwa tersebut. Dia mengaku sedih.

“Sejumlah rumah adat ini baru dibangun beberapa waktu lalu berkat bantuan dari pemerintah pusat dan beberapa donatur lainnya. Dan ini besar sekali di seluruh Sumba,” tuturnya.

Baca Juga : 8 Bulan, Damkar Klaten Padamkan Kobaran Api di 75 Lokasi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya