SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SOLO -— Sebanyak 30% dari total 562 koperasi belum rutin melaporkan kinerja triwulan maupun rapat anggota tahunan (RAT) kepada dinas terkait. Keterbatasan alat inventarisasi diduga menjadi kendala masalah tersebut.

Kepala Bidang Koperasi Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Solo, Didik Adi Putranto, mengatakan setelah melakukan penyelidikan ke lapangan ternyata beberapa koperasi yang berskala kecil masih kekurangan alat inventaris. Oleh karena itu, Dinkop dan UMKM memilih membagikan bantuan kursi dan file cabinet kepada 20 koperasi yang terpilih. Bantuan sebesar Rp24 juta itu diperoleh dari dana cukai.

Promosi Oleh-oleh Keripik Tempe Rohani Malang Sukses Berkembang Berkat Pinjaman BRI

“Kami sering melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke koperasi. Ternyata pembukuan dan administrasi mereka belum rapi,” ujar Didik saat ditemui wartawan di sela-sela penyerahan bantuan, Selasa (30/10/2012).

Bantuan itu, diharapkan Didik dapat memperlancar sistem administrasi pembukuan koperasi. Sehingga laporan triwulan dan RAT dapat tertib dilakukan.

Jumlah koperasi di Solo saat ini mencapai 562 koperasi. Total koperasi itu meliputi koperasi serba usaha (KSU), koperasi simpan pinjam (KSP), Baitul Maal Wa Tamwil (BMT) dan lain-lain.

Bantuan barang, lanjut Didik, baru diberikan kali pertama oleh Dinkop dan UMKM. Sedangkan bantuan dalam bentuk stimulan dana sudah diberikan selama tiga kali dalam setahun.

Bantuan stimulan dana dibagikan kepada sekitar 60-70 koperasi dari dana APBD. Jumlah dana stimulan yang dibagikan Rp600.000/koperasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya