SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SOLO — Sebanyak 30 film pendek siap berlaga di Festival Film Solo (FFS) 2013. Sebelum akhirnya lolos pada tahap kurasi kedua, 30 film kategori Gayaman Award dan Ladrang Award itu telah berhasil menyisihkan 159 film lainnya pada tahap seleksi administratif.

Direktur FFS 2013, Ricas CWU, mengatakan sebenarnya jumlah pendaftar lebih dari 189. Namun, rata-rata tak lolos seleksi tahap awal karena kurang syarat administratif. Menurut Ricas, jumlah pendaftar tahun ini cenderung mengalami penurunan dibandingkan tahun lalu. Pasalnya jumlah pendaftar kompetisi FFS baik untuk kategori Gayaman Award  ataupun Ladrang Award tahun lalu mencapai 216 film.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Lebih lanjut, menurut Ricas, ke-30 film yang lolos tahap kurasi kedua ini  bakal diputar dalam acara puncak festival tersebut 1-5 Mei mendatang. Pemutaran film-film  tersebut digelar di Teater Besar Institut Seni Indonesia (ISI) Solo serta di Wisma Seni Taman Budaya Jawa Tengah (TBJT).

“Tempat untuk masyarakat umum digelar di Teater Besar ISI Solo. Sementara di Wisma Seni diputar di setiap kamar sutradara atau produser film. Kami inginnya selain menonton film, bisa sekalian diskusi bersama dengan si pembuat film,” ucapnya saat ditemui wartawan di markas FFS 2013, Jl Mawar No 221, Purwosari, Solo, Selasa (16/4/2013).

Festival yang digelar kali ketiga di Solo ini diadakan selama lima hari dengan diakhiri pada malam penghargaan untuk film terbaik. Koordinator Kompetisi dan Pusat Data FFS, Septian Ayok, yang juga ditemui di markas FFS 2013, Selasa, mengatakan setiap hari panitia bakal memutar sebanyak tiga sampai empat film.

Masing-masing karya yang diputar disesuaikan dengan kategori film, film kompetisi, film anak dan tarung Solo. Film kompetisi merupakan film-film yang berlomba-lomba dalam dua kategori yaitu Ladrang Award untuk umum serta Gayaman Award untuk pelajar. Film anak sendiri merupakan film-film yang membidik penonton anak-anak sekolah sementara Tarung Solo merupakan karya filmmaker Solo yang dipilih khusus.

Lebih lanjut, Ayok, mengatakan meski kuantitas berkurang, tahun ini jenis filmnya lebih variatif. Misalkan dari segi genre sudah mengalami banyak peningkatan mulai dari romansa, drama, komedi, thriller dan horror. Sementara, tahun lalu mayoritas film bergenre thriller. Ada juga film yang sudah mulai mengangkat sejumlah fenomena sosial.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya