SOLOPOS.COM - Tim medis saat melakukan rapid test di gedung serbaguna Jelobo, Wonosari, Klaten, Senin (20/4/2020). Total warga di Jelobo dan sekitarnya yang di-rapid test mencapai 86 orang. (Solopos/Ponco Suseno)

Solopos.con, KLATEN - Dukuh Jelobo, Desa Jelobo, Kecamatan Wonosari, Klaten, menerapkan pembatasan sosial berskala besar atau PSBB di wilayahnya. Diberlakukannya PSBB skala dukuh bermula dari terungkapnya tiga warga yang positif Covid-19 di daerah tersebut.

Ketiga warga itu adalah P, J, dan S. Mereka merupakan jemaah tablig yang mengikuti ijtima ulama dunia zona Asia di Gowa, Sulawesi, 18-23 Maret 2020. Selain P, J, dan S juga terdapat warga Desa Jelobo lainnya, yakni H. Belakangan diketahui, hasil swab H negatif.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kontras: Tak Ada Penjarahan di Jawa 18 April Oleh Anarko, Polisi Harus Jelaskan

Keempat warga itu pulang dari Sulwesi, 25 Maret 2020. Begitu tiba di Jelobo, Gusgas Covid-19 tingkat desa mengimbau agar melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing selama 14 hari. Di awal-awal kepulangannya, di antara warga yang pernah ke Gowa itu tetap mengikuti salat lima waktu secara berjamaah di masjid setempat. Di lokasi tersebut sempat kontak fisik denggan jemaah lainnya.

Ekspedisi Mudik 2024

Awal April 2020 lalu, J sempat merasakan batuk dan pilek. Di waktu berikutnya, seluruh warga Desa Jelobo yang pernah ke Gowa diambil sampel swab. Hasilnya, P, J, dan S dinyatakan positif Covid-19.

Dirawat di RS

J dijemput tim medis dari Rumah Sakit Daerah (RSD) Bagas Waras Klaten, Jumat (17/4/2020) pukul 19.00 WIB. Sehari berikutnya, giliran P dan S dijemput tim medis RSD Bagas Waras. Penjemputan P dan S berlangsung, Sabtu (18/4/2020) pukul 13.00 WIB.

“Hari ini pun [kemarin], petugas Dinas Kesehatan (Dinkes) Klaten juga melakukan rapid test guna men-tracing kasus positif Covid-19 di Jelobo. Total yang sudah di-rapid test ada 86 orang. Itu termasuk saya dan warga di Dukuh Jelobo sendiri. Hasil rapid test menyebutkan negatif semua untuk warga di Jelobo," kata Kepala Desa (Kades) Jelobo, Santoso, saat ditemui wartawan di kantornya, Senin (20/4/2020) siang.

Warga Salatiga Positif Covid-19 Tambah 2, Tertular Pasien Tak Jujur

"Rapid test kali ini juga diikuti warga di luar desa. Tadi, hasil rapid test sempat ada yang mengarah satu [ hasil rapid test positif]. Dia dari warga luar yang sering kontak dengan warga di sini [warga yang pernah ke Gowa, Sulawesi],” imbuhnya.

Diterapkannya PSBB membuat warga Dukuh Jelobo Klaten tak bisa keluar. Begitu juga dengan warga luar dukuh yang tak bisa masuk. Salah seorang sukarelawan di Dukuh Jelobo, Desa Jelobo, Triyono, 54, mengatakan PSBB hari perdana di daerahnya berjalan lancar.

14 Hari ke Depan

Seluruh warga menaati berbagai imbauan, dari tidak keluar dukuh hingga menerapkan perilaku hidup sehat (PHBS), jaga jarak, mengenakan masker, dan menaati protokol kesehatan Covid-19 lainnya.

“Logistik berupa sembako sudah dikirim ke sini tadi malam [Minggu malam]. Sore ini [kemarin], pakan ternak akan dikirim juga. Di sini ada lima peternak sapi. Prinsipnya, kami siap melakukan PSBB skala dukuh selama 14 hari ke depan," katanya.

Pasien Positif Covid-19 Sragen Tambah 2 Dari Kalijambe, Total Jadi 7 Orang

"Di sini, sudah di-rapid test, hasilnya semuanya negatif [lima warga yang masih memiliki hubungan keluara dengan P, J, S sudah dicek kesehatannya oleh RSD Bagas Waras]. Kami berharap pandemi Covid-19 ini segera berakhir agar warga dapat beraktivitas normal kembali,” imbuh Triyono.

Triyono juga sempat memberikan dukungan moral ke J yang pernah dijemput tim medis dari RSD Bagas Waras. “Waktu J dijemput dengan mobil itu, saya melihat langsung. Saya bilang semangat. Terus dia bilang InsyaAlloh,” katanya. Ponco Suseno

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya