SOLOPOS.COM - Penampakan Gunung Merapi dari wilayah Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Klaten, Jumat (13/11/2020). (Solopos/Taufik Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Klaten menyiapkan skenario memindahkan tempat pemungutan suara atau TPS dari daerah rawan bahaya erupsi menyusul ada peningkatan status Merapi ke level siaga.

Setidaknya ada tiga TPS di lereng Merapi yang dimungkinkan dipindah. Ketiga TPS itu tersebar di tiga desa dan berada di kawasan rawan bencana (KRB) III erupsi Gunung Merapi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ketiga TPS itu yakni TPS 001 Desa Balerante, Kecamatan Kemalang yang direncanakan berlokasi di rumah warga Dukuh Gondang. Di TPS itu ada sekitar 380 pemilih. TPS 009 Desa Sidorejo dengan 374 pemilih yang direncanakan rumah warga Dukuh Deles.

Putra Daerah, Ini Sosok 5 Panelis Debat Pilkada Klaten 2020

Ekspedisi Mudik 2024

Kemudian, TPS 005 Desa Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang dengan sekitar 397 pemilih yang direncanakan berlokasi di salah satu rumah warga Dukuh Grintingan.

Anggota KPU Klaten Divisi Teknis Penyelenggaraan, Samsul Huda, mengatakan pemetaan TPS yang berada di daerah rawan dikoordinasikan dengan BPBD mempertimbangkan wilayah yang masuk kawasan rawan bahaya.

Tempat Evakuasi Sementara

Soal skenario pemindahan TPS, KPU berkoordinasi dengan pemerintah desa, panitia pemungutan suara (PPS), pengawas desa, hingga sukarelawan. Samsul menuturkan untuk kondisi riil saat ini sudah ada warga yang mengungsi ke tempat evakuasi sementara.

Seperti di Desa Balerante yang sebagian warganya sudah mengungsi di tempat evakuasi sementara (TES) berlokasi di kantor desa setempat serta eks gedung SD.

Warga yang mengungsi itu berasal dari perkampungan yang masuk daerah rawan bahaya meliputi Dukuh Sambungrejo, Ngipiksari, serta Gondang.

10 Berita Terpopuler : Misteri Onggo-Inggi hingga Gundul Pringis di Jembatan Jurug Lawas Solo

Di Desa Tegalmulyo, sebagian warga dari daerah rawan bahaya erupsi yakni Dukuh Pajegan, Sumur, serta Canguk juga mulai mengungsi ke gedung serba guna di depan kantor desa setempat.

Namun, warga dari daerah rawan bahaya erupsi di Tegalmulyo untuk sementara mengungsi hanya saat malam. Samsul menjelaskan dengan kondisi sebagian warga dari daerah rawan bahaya sudah mulai mengungsi, skenario pemindahan TPS sudah dibikin.

TPS yang semula berada di kawasan rawan bahaya bisa dipindahkan ke tempat evakuasi sementara (TES).

Solopos Hari Ini: Mencatat Janji Yuni

Konsekuensi dari pemindahan itu yakni memindahkan sebagian TPS lainnya di desa setempat yang semula direncanakan bertempat di lokasi yang kini menjadi TES ikut dipindah.

“Jadi tidak hanya memindahkan TPS dari daerah rawan bahaya. Tetapi, TPS yang berada di bawah dan semula menempati gedung yang digunakan untuk TES konsekuensinya ikut dipindah ke tempat lain,” kata Samsul saat ditemui Solopos.com di KPU Klaten, Kamis (19/11/2020).

Mempertimbangkan Rekomendasi BPBD

Samsul juga menjelaskan skenario yang dibikin termasuk ketika aktivitas Merapi terus meningkat hingga mengharuskan warga pindah lokasi pengungsian ke tempat evakuasi akhir (TEA). TPS secara otomatis ikut dipindahkan ke TEA.

Hanya saja, Samsul mengatakan untuk saat ini belum diputuskan apakah TPS yang berlokasi di daerah rawan bahaya erupsi dipindahkan.

Peluang Bisnis Pertashop Dibuka untuk Pengusaha Mitra Pertamina

Pemindahan tetap mempertimbangkan rekomendasi dari BPBD serta aktivitas Merapi menjelang hari pemilihan pada 9 Desember 2020 mendatang.

“Keputusannya apakah TPS akan dipindahkan atau tidak nanti pada H-2 Pilkada. Karena pada H-1 pilkada, logistik harus sampai di TPS. Yang jelas, kami sudah menyiapkan skenario-skenarionya,” jelas Samsul.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya