SOLOPOS.COM - Ilustrasi Terowongan Ijo (www.heritage.kai.id)

Solopos.com, BANYUMAS — Jalur kereta api atau KA selatan Jawa menjadi salah satu jalur kereta yang padat. Di jalur ini ada banyak terowongan kereta api termasuk tiga yang legendaris.

Ada banyak terowongan rel kereta ini salah satunya berada di jalur selatan, terutama pada ruas Cirebon-Kroya sejauh 157 kilometer. Ruas ini terkenal dengan medan beratnya, berkelok-kelok merayapi pegunungan, menyusuri lembah, persawahan, dan melintasi sungai-sungai besar serta menembus perbukitan berbatu gamping.

Promosi Safari Ramadan BUMN 2024 di Jateng dan Sulsel, BRI Gelar Pasar Murah

Ada tiga terowongan kereta api legendaris yang dibangun Belanda saat itu selepas Purwokerto menuju Kebumen. Pertama adalah terowongan yang terdapat di Bukit Gamping, perbukitan Desa Notog, Kecamatan Patikraja, Kabupaten Banyumas.

Dibangun Belanda antara 1914-1915 dengan panjang 260 meter, Terowongan Notog, demikian lubang panjang ini dikenal, memiliki ujung yang tak tampak.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: Ada Mural di Tengah Ladang di Karanganyar, Seniman Ini Aktor di Belakangnya

Ini disebabkan tepat di tengah dari bagian dalam terowongan yang hanya beberapa meter dari Sungai Serayu ini dibuat melengkung dengan radius hingga 30 derajat atau R 800.

Terowongan kereta api berikutnya berada di Bukit Brojol, Desa Gambarsari, Kecamatan Kebasen, Banyumas. Dikenal sebagai Terowongan Kebasen dan lokasinya sekitar 3 km dari Terowongan Notog yang dipisahkan oleh Sungai Serayu.

Panjang Terowongan Kebasen hanya sekitar 79 meter dengan diamater tak lebih dari 7 meter dan tinggi 8 meter. Dibangun bersamaan dengan usainya pembangunan Terowongan Notog, 1915, terowongan di Kebasenini bertipe rel tunggal.

Ada lagi Terowongan Ijo terletak di Desa Bumiagung, Kecamatan Rowokele, Kabupaten Kebumen. Mengutip laman www.heritage.kai.id, Terowongan Ijo membelah Gunung Malang, atau antara Stasiun Ijo dan Stasiun Gombong.

Baca Juga: Beratnya Perjuangan Kades di Kudus Ini Bikin Warganya Taat Prokes, Aksinya Viral

Sampai saat ini, terowongan rel tunggal sepanjang 580 meter tersebut merupakan terowongan terpanjang kelima di Pulau Jawa dan dibangun pada 1885-1886.

Ketiga terowongan kereta api legendaris itu melayani kereta jarak jauh jalur selatan rute Jakarta-Yogyakarta-Surabaya dan sebaliknya. Ketiganya menjadi tanggung jawab PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi V Purwokerto.

Bangun Terowongan Kereta Api Baru

Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah membangun terowongan baru di tiga lokasi itu. Terowongan baru yang berada di sisi terowongan lama dengan desain dan cara pengerjaan yang jauh lebih modern.

Misalnya Terowongan Notog Baru mulai dikerjakan pada Desember 2016 oleh PT PP (Persero) Tbk dan berada 200 meter di sisi selatan terowongan lama. Terowongan baru yang selesai tersambung kedua sisinya pada 5 Maret 2018 itu memiliki panjang 473 meter dengan tinggi 7,58 meter dan diameter 9,4 meter.

Berikutnya adalah Terowongan Kebasen Baru yang memiliki bentuk serupa dengan Terowongan Notog Baru. Dibangun bersisian sekitar 100 meter dari lubang lama, terowongan kereta api baru ini memiliki keunikan karena terdapat dua lubang seperti menyambung. Pada lubang baru pertama sepanjang 100 meter, konturnya mengikuti persis lintasan terowongan lama.

Baca Juga: PDIP Masih Jadi Parpol dengan Elektabilitas Tertinggi, Faktor Jokowi Masih Tinggi

Begitu menembus ujung, hanya berjarak 20 meter kembali bertemu lubang kedua yang menembus Bukit Brojol sepanjang hampir 200 meter. Total panjang Terowongan Kabasen Baru berkode 1464 A dan 1464 B mencapai 292 meter dengan tinggi 7,58 meter dan diameter hampir 10 meter.

Ganti rupa pun ikut dilakukan pada Terowongan Ijo yang dibuatkan lubang baru tepat 50 meter utara dari lokasi lama. Mengutip laman www.djka.dephub.go.id milik Direktorat Jenderal Perekeretaapian Kementerian Perhubungan, panjang Terowongan Ijo Baru mencapai 581 meter dengan tinggi dan diameter menyerupai ukuran dua terowongan baru sebelumnya.

Terowongan baru berkode BH 1649 yang mulai dikerjakan akhir 2017 dan rampung pada April 2020 ini menembus bukit kapur Gunung Malang, sama seperti terowongan lama.

Baca Juga: Dulu Artis Termahal, Yati Octavia dan Pangky Suwito Kini Penjual Martabak

Di ketiga terowongan baru itu diterapkan rel ganda (double track) sebagai konsekuensi dari pengoperasian jalur serupa. Ruas itu dimulai dari Cirebon, Purwokerto, Kroya, Jogjakarta, Solo, Madiun, dan Jombang sejauh 550 km.

Seiring itulah, ketiga terowongan kereta api lama sejak akhir 2020 sudah tidak difungsikan lagi untuk lintasan kereta ditandai dengan dicopotnya sebagian badan rel dan pemasangan teralis berukuran besar menutupi mulut terowongan lama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya