SOLOPOS.COM - Suasana pengungsian yang dibikin swadaya oleh warga Balerante, Kemalang, Klaten. Balerante merupakan kawasan rawan bencana Merapi. (Solopos-Burhan Aris Nugraha)

Solopos.com, KLATEN — Tempat evakuasi sementara (TES) yang tersebar di tiga desa lereng Gunung Merapi di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah mulai dilengkapi sekat sebagai pembatas tempat tidur antarpengungsi. Pemasangan sekat itu salah satunya untuk meminimalisasi transmisi seiring masih dalam kondisi pandemi Covid-19.

Sekretaris BPBD Klaten, Nur Tjahjono Suharto, mengatakan sekat pembatas mulai terpasang di TES yang ada di Desa Balerante, Desa Sidorejo, serta Desa Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Dia mencontohkan seperti di TES yang ada di GOR Kalimosodo, Desa Sidorejo. Meski belum ada warga dari daerah berpotensi rawan bahaya erupsi di Sidorejo yang mengungsi, sekat pembatas tempat tidur antar pengungsi berpa sudah terpasang.

"Di Sidorejo sudah ada 48 sekat untuk 48 keluarga. Di TES lainnya juga sudah terpasang sekat," kata Nur saat dihubungi Solopos.com, Minggu (15/11/2020).

Jumlah

Terkait perkembangan jumlah warga yang mengungsi di tempat evakuasi lereng Merapi, Nur menjelaskan hingga Sabtu (14/11/2020) malam ada ratusan warga yang mengungsi di TES Tegalmulyo serta Balerante. Di Tegalmulyo, ada 128 jiwa sementara di Balerante ada 273 jiwa.

Pasien Covid-19 di Klaten Tambah 5 Orang dari 5 Kecamatan, Sembuh Tambah 7

Nur mengatakan warga dari daerah rawan bahaya di wilayah Tegalmulyo masih mengungsi dengan sistem on/off atau berada di tempat pengungsian ketika malam. Saat pagi hingga sore, warga memilih pulang ke rumah masing-masing untuk melakukan aktivitas sehari-hari seperti beternak atau berkebun.

Sementara, sebagian pengungsi di Balerante terutama kelompok rentan seperti lansia, ibu hamil, ibu menyusui, serta anak-anak memilih tetap berada di pengungsian untuk sementara waktu dari pagi hingga malam. Di Balerante juga sudah mulai ada evakuasi ternak ke tempat evakuasi sementara di kandang komunal.

"Di Tegalmulyo untuk sementara belum ada ternak yang diungsikan," jelas Nur.

2 Kali Reaktif Covid-19 saat Rapid Test, Pengawas TPS di Sragen Bakal Gugur Otomatis

Kepala Desa (Kades) Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang, Sutarno, menjelaskan sekat pembatas tempat tidur antarpengungsi sudah terpasang di tempat evakuasi sementara di desa lereng Merapi tersebut, yakni di gedung yang berada di depan kantor desa setempat.

Sekat berukuran 2,5 meter x 2,5 meter dengan ketinggian 1,6 meter bantuan dari pemerintah. Jumlah sekat yang terpasang sebanyak 27 sekat.

Sutarno menjelaskan kebutuhan sekat itu belum bisa mencukupi untuk seluruh pengungsi yang saban malam berada di TES Tegalmulyo.

Sebanyak 27 sekat itu baru mencukupi sekitar 30 persen kebutuhan yang jumlah totalnya sekitar 78 sekat. Ya kami belum tahu [untuk menutup kebutuhan sekat]," kata Sutarno.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya