SOLOPOS.COM - Sebuah kendaraan roda empat melintas di jalan tol di wilayah Kabupaten Boyolali, beberapa waktu lalu. (Espos/Akhmad Ludiyanto)

Solopos.com, KULONPROGO — Pemerintah Kabupaten Kulonprogo telah ancang-ancang terkait keberlanjutan kegiatan belajar mengajar siswa ketika sekolah mereka terdampak pembangunan jalan tol Jogja-Yogyakarta International Airport (YIA). Ada tiga skenario yang telah disiapkan oleh pemerintah setempat.

Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kulonprogo, Arif Prastowo, mengatakan tiga skenario yang telah disiapkan apabila tol tersebut benar akan melibas gedung sekolah.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Skenario pertama itu kami sedang mengidentifikasi tempat-tempat yang dapat dipakai anak-anak untuk kegiatan belajar-mengajar soalnya pembangunan gedung kan tidak dapat langsung dilakukan. Bisa nanti menggunakan sekolah terdekat dengan sistem masuk siang atau apabila lokasi yang memungkinkan lain ya bisa kami pakai,” kata Arif dihubungi pada Kamis (30/3/2023).

Opsi kedua adalah Dikpora akan berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten untuk memindahkan sekolah tersebut. Pemindahan itu akan berkaitan dengan lokasi dan pengadaan tanah serta gadung sekolah baru.

Skenario ketiga adalah apabila tol tersebut akan menambah jarak tempuh para siswa, maka terdapat beberapa pilihan yang disodorkan Dikpora yaitu apakah siswa tetap mau berada di sekolah yang sama atau memilih sekolah baru yang dekat dengan tempat tinggal masing-masing.

“Sejauh ini kami belum mendapat kepastian terkait sekolah mana saja yang akan terdampak tol. Saya hanya tahu terkait sekolah terdampak tol itu ketika ada rapat di desa-desa dan kami diberi tahu,” katanya.

Arif menegaskan informasi yang detail dan pasti akan memudahkan jawatannya dalam menerapkan beberapa skenario di atas. Selain terkait dampak tol, terdapat satu sekolah yang menjadi sasaran re-grouping tepatnya di Kapanewon Nanggulan.

“SD Negeri Ngrojo di Nanggulan itu mau kami re-grouping karena siswanya sedikit dan memang sudah tidak layak, sehingga tidak mungkin berkembang. Dengan demikian biaya operasional sedikit, proses pembelajaran juga tidak maksimal. Tahun ajaran baru nanti kami re-grouping di SD Negeri Boto,” ucapnya.

Sepinya peminat SD Negeri Ngrojo tersebut, menurut Arif tidak terlepas dari peran orang tua. Katanya orang tua lebih memilih sekolah lain untuk anaknya dengan pertimbangan seperti jarak dan lainnya. Berkaitan dengan bangunan SD Negeri Ngrojo yang akan ditinggalkan, Arif menegaskan menyerahkan semuanya kepada Pemerintah Desa dan Pemerintah Kabupaten.

Sebelumnya pada 2022, Kepala Dinas Pertanahan dan Tata Ruang DIY, Krido Suprayitno mengatakan perkiraan luas tanah yang dibutuhkan dalam proyek tol Jogja YIA mencapai sekitar 5.033.696 meter persegi dengan jumlah bidang yang dibutuhkan sekitar 6.173 bidang. Katanya, terdapat tiga kabupaten terdampak yang meliputi 11 Kapanewon dan 30 Kalurahan.

Salah satu kabupaten yang terdampak adalah Kulonprogo dengan total 3.335 bidang tanah atau seluas 3.443.166 meter persegi. Bidang-bidang tersebut mencakup enam kapanewon dan 17 kalurahan dan satu kalurahan.

Berita ini telah tayang di Harianjogja.com dengan judul Sekolah di Kulonprogo Terkena Tol Jogja YIA, Bagaimana Nasib Belajar Siswa?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya