SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SRAGEN — Tiga ruangan di SMPN 1 Tangen, Sragen, rusak parah dan tidak bisa difungsikan. Sementara bangunan perpustakaan juga rusak dan dindingnya retak-retak.

Bangunan perpustakaan itu juga tidak bisa difungsikan. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sragen mengupayakan bantuan dana alokasi khusus (DAK) ke pemerintah pusat untuk membangun gedung sekolah itu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

SMPN 1 Tangen terletak di wilayah kota Kecamatan Tangen. Tiga ruang yang rusak parah itu merupakan ruangan guru, ruang kepala sekolah, dan ruang tata usaha, gudang, dapur, dan kamar mandi.

Ruang itu dipisahkan lobi untuk akses ke bangunan di belakang sekolah. Lobi itu ditutup dengan tumpukan ban bekas agar tidak dilewati para siswa yang jumlahnya 589 orang.

“Kondisi tiga lokal [ruangan] itu memprihatinkan dan sengaja tidak difungsikan karena dikhawatirkan ambruk. Selain itu ruang perpustakaannya juga mengkhawatirkan. Belakangan plafon ruang runtuh. Kemudian lantai kelas lainnya juga bergelombang karena tanahnya labil,” ujar Wakil Kepala Bidang Kesiswaan SMPN 1 Tangen , Tri Giyanto, saat berbincang dengan Solopos.com, Jumat (7/12/2018) lalu.

Tri menyampaikan tim dari Disdikbud sudah menyurvei lokasi bangunan sekolah yang rusak ini. Dia tidak mengetahui kapan pembangunan sekolah itu dimulai.

Dia mengatakan untuk bangunan yang terdiri atas tiga lokal itu kemungkinan dibangun total tetapi untuk perpustakaannya kemungkinan hanya direhab. Bangunan tersebut merupakan bangunan lama.

“Bangunan ini terakhir direhab pada 2001-2002. Kami sudah mengajukan surat izin untuk merobohkan bangunan ke Disdikbud tetapi belum disetujui,” katanya.

Kabid Pembinaan SMP Disdikbud Sragen, Prihantomo, saat dihubungi Solopos.com, Minggu (9/12/2018), mengatakan tim Disdikbud sudah menyurvei ke SMPN 1 Tangen untuk menginventarisasi kerusakan di bangunan sekolah. Dia mengatakan pembangunan di SMPN 1 Tangen itu memang masuk skala prioritas pada 2019.

“Kami mengupayakan usulan ke pemerintah pusat lewat DAK 2019. Kalau dari APBD tidak mampu. Kami sudah mendapat lampu hijau dari pusat. Tahun 2019, pembangunan di SMPN 1 Tangen sudah bisa meskipun belum keseluruhan. Saya lupa anggarannya tetapi nilainya lebih dari Rp100 juta,” ujarnya.

Mantan Kepala SMPN 2 Sragen itu menyampaikan anggaran dari pemerintah pusat diharapkan mencukupi untuk merehab total bangunan yang rusak di SMPN 1 Tangen.

“Bangunannya memang sudah parah dan tanahnya juga labil. Untuk penghapusan aset memang sudah ada pengajuan dari sekolah. Proses penghapusan aset juga sudah dalam proses usulan,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya