SOLOPOS.COM - Dari kanan ke kiri Wardhiyanto, 66, Purwanto, 60, dan Dzakiron, 50, merupakan penggembira dari Pekalongan gowes ke Solo demi menghadiri pembukaan Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah di Stadion Manahan Solo pada Sabtu (19/11/2022). (Istimewa/Dokumentasi Pribadi)

Solopos.com, SOLO — Sebanyak tiga orang penggembira Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah tahun 2022 dari Kota Pekalongan, Jawa Tengah datang ke pembukaan acara tersebut di Stadion Manahan Solo pada Sabtu (19/11/2022) dengan gowes.

Rombongan tiga orang itu Wardhiyanto, 66, Purwanto, 60, dan Dzakiron, 50. Mereka menempuh perjalanan sejauh 197 kilometer dalam waktu 11 jam 20 menit.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Wardhiyanto menuturkan mereka berangkat dari Kota Pekalongan pada Jumat (18/11/2022) pukul 05.00 WIB atau selepas subuh. Mereka sampai Stadion Manahan Solo pada Sabtu (19/11/2022) pukul 08.00 WIB.

“Perjalanan sampai Salatiga itu magrib. Saat itu hujan deras. Kami memutuskan berhenti dan menginap di rumah salah satu kerabat di Salatiga. Kami melanjutkan perjalanan dari Salatiga ke Solo [pada Sabtu] jam 06.00 WIB,” kata Wardhiyanto saat berbincang dengan Solopos.com melalui sambungan telepon WhatsApp, Sabtu.

Dia mengaku tidak merencanakan hal itu jauh-jauh hari. Rencana itu terlintas secara spontan pada Rabu (16/11/2022). Menurutnya, momen Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah tahun 2022 di Kota Solo menjadi hal yang tidak bisa dilewatkan.

Baca Juga : Tok! 13 Anggota Pimpinan Pusat Muhammadiyah 2022-2027 Ditentukan Malam Ini

“Terlintas, lalu saya sampaikan ke teman-teman. Kesempatan, mumpung di Solo, sekali seumur hidup. Saya ajak mereka ke Solo [pembukaan Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah] dan mau. Yasudah, berangkat [gowes]. Jadi itu spontan enggak direncanakan dari awal-awal,” tuturnya.

Mereka gowes dari Kota Pekalongan ke Solo melalui jalur Kaliwungu dan Boja di Kendal kemudian sampai Ungaran dan berakhir di Solo. Mereka melalui jalan kabupaten dan sengaja menghindari jalan nasional agar lalu lintas tidak terlalu ramai.

“Lewat jalur Pekalongan-Kaliwungu-Boja-Ungaran. Lewat jalan kabupaten, enggak lewat jalan nasional. Jalan kabupaten kan sudah bagus-bagus. Alhamdulillah masih diberi anugerah sehat di usia lansia dan selamat sampai di sini [Kota Solo],” tutur pensiunan guru di SMK Muhammadiyah Pekalongan tersebut.

Dia mengaku rutin bersepeda bersama teman-temannya itu sebanyak lima kali dalam satu pekan. Hobi gowes itu dilakukan sekaligus untuk mengisi waktu luang setelah pensiun. Biasanya dia menempuh jarak 40-70 kilometer setiap hari.

“Tantangannya [gowes ke Solo] ini kan perjalanan malam. Enggak bisa melihat jalan saat gelap. Harus hati-hati maka kami gunakan lampu ekor supaya kelihatan saat malam,” tuturnya saat menceritakan tantangan perjalanan gowes dari Pekalongan ke Solo.

Baca Juga : Lengkap Isi Pidato Presiden Jokowi pada Pembukaan Muktamar Muhammadiyah di Solo

Dia mengaku senang begitu sampai di Solo. Bahkan, dia bersama rombongan sempat berkeliling ke sejumlah lokasi Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah, yaitu di Stadion Manahan Solo, De Tjolomadoe, dan Edutorium UMS.

“Senang ya, luar biasa macetnya. Ini kali ppertama dan saya sebagai penggembira. Harapan saya semua berjalan natural, menghindari kasak kusuk dan ramai-ramai [pelaksanaan Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah]. Muktamar adem ayem,” ungkapnya.

Rombongannya pulang ke Pekalongan menumpang bus yang hendak pulang ke Pekalongan. Dia mengaku tidak mau pulang ke Pekalongan dengan gowes kembali.

“Ini pulang hari ini [Sabtu]. Ada bis rombongan penggembira jadi kami ikut. Enggak gowes lagi bisa poklek sikile,” tuturnya sembari tertawa.

Baca Juga : Catat! Ini Link Siaran Langsung Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah di Solo

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya