SOLOPOS.COM - Foto ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Reuters)

Dinkes menyiapkan langkah imunisasi massal terkait adanya pasien suspect difteri.

Madiunpos.com, TULUNGGUNG — Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tulungagung mengonfirmasi adanya temuan tiga pasien yang diduga (suspect) menderita difteri berdasarkan laporan yang diterima dari sejumlah layanan kesehatan tingkat puskesmas, klinik hingga RSUD.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Tiga kasus ini ditemukan selama periode Januari hingga sekarang,” kata Kasi Pencegahan Penyakit dan Imanusasi Dinkes Tulungagung Satrio Wibowo di Tulungagung, Kamis (7/8/2017. Ia mengatakan tiga kasus suspect difteri itu merupakan temuan baru selama kurun 2017.

Difteri seperti dikutip dari wikipedia adalah penyakit akibat terjangkit bakteri yang bersumber dari Corynebacterium diphtheriae. Bakteri difteri disebarkan bila seseorang menghirup cairan dari mulut atau hidung orang yang terinfeksi, dari jari-jari atau handuk yang terkontaminasi, dan dari susu yang terkontaminasi penderita.

Gejala yang muncul ialah sakit tenggorokan, demam, sulit bernapas dan menelan, mengeluarkan lendir dari mulut dan hidung, dan sangat lemah. Kelenjar getah bening di leher membesar dan terasa sakit. Lapisan (membran) tebal terbentuk menutupi belakang kerongkongan atau jika dibuangkan menutup saluran pernapasan dan menyebabkan kekurangan oksigen dalam darah.

Lebih lanjut, Satrio mengatakan pada 2016, dinkes juga mendapati kasus sejenis yang menyerang pada 12 pasien. Namun setelah dilakukan pengambilan sampel dan pemeriksaan atau uji laboratorium, kata dia, dari 12 pasien itu tidak satupun dinyatakan positif difteri.

“Untuk 2017, masih menemukan tiga orang. Terakhir akhir Mei menemukan satu pasien dan akan kami lakukan pengambilan sampel untuk diuji di laboratorium kesehatan,” katanya.

Satrio Wibowo mengatakan, sejauh ini dinkes telah melakukan pengobatan pencegahan ke keluarga dan teman dekat pasien agar tak terjadi penularan. Jika kemudian ada yang positif, kata dia, maka akan ditempuh langkah outbreak response immunization atau (ORI), yakni memberikan imunisasi massal kepada orang yang kemungkinan berisiko tertular.

“Penyakit ini tak bisa disepelekan. Sebab, terlambat penanganan bisa mengakibatkan kematian,” katanya.

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Tulungagung Ana Saripah mengatakan penyakit difteri menularkan melalui udara. “Penularannya melalui udara. Jadi cukup cepat alurnya. Misal penderita itu batuk, maka droplet yang dikeluarkan ketika batuk itu tak terbawa angin dan otomatis tak sengaja terhirup orang lain,” katanya.

Dikatakan, pada kurun 2011 Jawa Timur pernah dinyatakan berstatus kejadian luar biasa (KLB) penyakit difteri, karena temuan kasusnya yang meluas di sejumlah daerah dan memicu sejumlah kematian. Sementara di Tulungagung, sampai sekarang masih ditemukan orang dengan suspect difteri namun belum sampai menyebabkan kematian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya