SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SOLO — Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) hampir menyelesikan pengerjaan megaproyek Penanganan Banjir Kota Solo yang didanai pemerintah pusat.

BBWSBS kini tinggal menyelesaikan 2% sisa pekerjaan proyek Penanganan Banjir Kota Solo baik untuk paket 1 (Kali Pepe hilir), paket 2 (Sungai Bengawan Solo), maupun paket 3 (Kali Pepe hulu).

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Proyek Penanganan Banjir Kota Solo BBWSBS, Arlendenovega Satria N., menjelaskan proyek Penanganan Banjir Kota Solo dikerjakan untuk mengurangi risiko banjir di Kota Bengawan.

Vega, sapaannya, menerangkan pada pelaksanaan proyek Penanganan Banjir Kota Solo paket 1, BBWSBS hampir menyelesaikan pekerjaan perkuatan tebing dan pengerukan sedimentasi di Kali Pepe hilir.

BBWSBS menggarap Kali Pepe hilir sepanjang kurang lebih 4 kilometer (km) dari belakang Tirtonadi, Kelurahan Gilingan, Banjarsari, hingga Pintu Air Demangan, Kelurahan Sangkrah, Pasar Kliwon.

Penguatan tebing Kali Pepe hilir dilakukan BBWSBS dengan cara memperbaiki atau melapisi tebing pasangan batu kali lama dengan material beton bertulang. Vega menyebut selain mencegah longsor, pekerjaan itu dapat memperlancar aliran air sungai.

Sedangkan pengerukan sedimentasi dilakukan BBWSBS hingga kedalaman kurang lebih 1 meter (m). Pengerukan sedimentasi membuat Kali Pepe dapat menampung debit air lebih banyak sehingga mengurangi risiko banjir.

“Tebing Kali Pepe dulu kan berupa pasangan batu kali. Tebing itu dibangun sudah sangat lama, puluhan tahun silam. Sekarang ini kondisinya sudah diperkuat dengan beton bertulang sehingga aman terhadap aliran air maupun longsor. Bagian tebing yang semakin rata pastinya juga akan memperlancar aliran air,” jelas Vega saat diwawancarai Solopos.com, Kamis (15/11/2018).

Sedangkan proyek Penanganan Banjir Kota Solo paket 2 dikerjakan BBWSBS dengan membangun parapet di tepi Sungai Bengawan Solo sejauh 5 km. Keberadaan tebing setinggi 3 m sampai 4 meter itu diyakini mampu mencegah air Sungai Bengawan Solo meluber ke permukaan hingga mengancam permukiman warga Solo.

Vega menyebut parapet yang dibangun BBWSBS di tepi Sungai Bengawan Solo mampu menahan debit air hingga 2.000 meter kubik/detik.

“Kalau istilah hidrologi atau persungaian, parapet itu mampu menahan debit banjir yang mungkin terjadi sekurang-kurangnya sekali dalam 50 tahun. Tapi bisa juga lebih dari sekali. Itu ada besarannya, kalau di Sungai Bengawan Solo debit paling besar yang bisa ditampung atau ditanggulangi parapet kurang lebih mencapai 2.000 meter kubik/detik,” terang Vega.

Sementara itu, dalam proyek Penanganan Banjir Kota Solo paket 3, BBWSBS dalam bentuk pekerjaan rehabilitasi Bendung Tirtonadi dan Normalisasi Kali Pepe Hulu. Vega mengatakan dengan adanya pekerjaan rehabilitasi Bendung Tirtonadi, Kali Pepe Hulu ke depan dapat menampung air hingga kapasitas 1 juta meter kubik.

Normalisasi Kali Pepe Hulu dikerjakan BBWSBS dengan mengeruk sedimentasi dan memperlebar Kali Pepe hulu khususnya di wilayah Kelurahan Nusukan dan Kelurahan Manahan, Banjarsari.

“Dengan rehabilitasi Bendung Tirtonadi, air hujan kini tak lagi terbuang begitu saja. Air dapat ditampung di Kali Pepe hulu untuk kemudian bisa dimanfaatkan saat musim kering. Sedangkan untuk normalisasi sungai, kami sudah memperlebar Kali Pepe di Tirtonadi dari 30 m menjadi 70 m. Harapannya bisa mengurangi elevasi banjir hingga 2 m,” jelas Vega.

Berdasarkan catatan Solopos.com, megaproyek Penanganan Banjir Kota Solo digarap BBWSBS sejak 1 September 2016 atau dengan sistem multiyears contract (MYT). Pelaksanaan proyek penanganan Banjir Kota Solo Paket 1 digelontor dana oleh pemerintah pusat hingga Rp121,457 miliar.

Sedangkan paket 2 dijatah anggaran Rp199,459 miliar dan Paket 3 senilai Rp173,046 miliar. Dalam perkembangannya, proyek Penanganan Banjir Kota Solo diarahkan juga bisa memberikan dampak terkait penyediaan sarana wisata air di Kota Bengawan.

BBWSBS diketahui telah menyiapkan sejumlah dermaga di area Bendung Tirtonadi dan beberapa di sepanjang Kali Pepe hilir. Bukan hanya itu, BBWSBS juga telah membangun taman di tepi Bengawan Solo wilayah Jurug dan Jembatan Kaca di Tirtonadi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya