SOLOPOS.COM - Karyawan perusahaan garmen, PT Nesia Pan Pacific, yang berlokasi di Kecamatan Ngadirojo, Wonogiri tengah menyelesaikan pekerjaannya beberapa waktu lalu. (Istimewa)

Solopos.com, WONOGIRI — Tiga perusahaan garmen skala besar di Wonogiri saat ini telah menyerap kurang lebih 10.000 tenaga kerja. Ketiga perusahaan itu yakni PT Liebra Permana di jalan raya Solo-Wonogiri, Nambangan, Selogiri, Wonogiri.

Kemudian PT Top n Top Apparel yang berlokasi di Gedong, Ngadirojo, Wonogiri, dan PT Nesia Pan Pacific Clothing di jalan Ngadirojo-Ponorogo, Desa Kerjo Lor, Ngadirojo, Wonogiri.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Wonogiri, Ristanti, mengatakan dengan upah minimum kabupaten (UMK) sekitar Rp2 juta per bulan, peredaran uang dari penyerapan tenaga kerja tersebut setiap bulannya mencapai Rp20 miliar.

“Sekarang ada tiga perusahaan garmen yang menyerap total 10.000 tenaga kerja. Dengan UMK [upah minimum kabupaten] sekitar Rp2 juta, maka setiap bulan ada uang Rp20 miliar beredar di Wonogiri karena kebanyakan tenaga kerja mereka orang lokal,” ujar Ristanti saat diwawancarai Solopos.com, Selasa (16/5/2023).

Peredaran uang tersebut akan memutar roda perekonomian sekaligus menumbuhkan ekonomi Wonogiri. Melihat kondisi itu menjadi pelecut bagi Disnaker untuk menyiapkan tenaga kerja yang mumpuni agar terserap di perusahaan-perusahaan. Apalagi, industri-industri besar diproyeksikan akan berdiri di Wonogiri dalam beberapa tahun ke depan.

Butuh persiapan tenaga kerja sedini mungkin agar warga lokal bisa berdaya dan terserap di industri itu. Salah satu upaya yang dilakukan Disnaker yakni menyiapkan tenaga kerja yang berorientasi future job.

Ristanti, mengatakan penyiapan itu di antaranya dengan mengarusutamakan pelatihan berbasis informasi dan teknologi. Pelatihan itu seperti kreasi konten, digital marketing, animasi, dan pemrograman.

“Kami bersama dengan BLK [Balai Latihan Kerja] sudah mulai mengubah strategi penyiapan tenaga kerja Wonogiri. Sebab saat ini, sejumlah pekerjaan sudah hilang di perusahaan-perusahaan digantikan dengan mesin cerdas yang saling terhubung satu sama lain. Ini membuat perusahaan tidak membutuhkan banyak tenaga manusia,” kata Ristanti.

Memenuhi Kualifikasi

Dampaknya, lanjut dia, muncul pekerjaan jenis baru yang pada umumnya berbasis digital, sehingga tenaga kerja yang memiliki keahlian digital menjadi prioritas yang dibutuhkan dalam dunia kerja di industri besar.

Sayangnya tenaga kerja di Wonogiri belum banyak memenuhi kualifikasi calon tenaga kerja yang dibutuhkan tersebut. “Calon tenaga kerja di Wonogiri belum dapat menjawab peluang tersebut. Masih ada kesenjangan, antara kualifikasi standar kebutuhan tenaga kerja di industri maupun future job,” ujar dia.

Ristanti melanjutkan jika hal tersebut tidak segera disiapkan, akan banyak angkatan kerja Wonogiri yang tidak terserap di perusahaan sehingga berdampak pada peningkatan angka pengangguran. Apalagi embrio calon tenaga kerja di Wonogiri sangat banyak.

Pada 2022, Wonogiri tercatat memiliki 39,85% atau 231.018 anak generasi Z atau usia 11-25 tahun. Kemudian generasi Alpha atau usia 0-10 tahun tercatat sebanyak 128.436 anak atau 22,15 %.

“Ini tantangan besar, tetapi kami sudah rancang dan mulai jalankan sejumlah strategi untuk menjawab tantangan itu, salah satunya dengan merevitalisasi pola pelatihan di BLK,” ucapnya.

Kendati bersiap untuk kawasan industri besar di masa mendatang, Pemkab Wonogiri tidak mengabaikan penyiapan tenaga kerja yang dibutuhkan industri saat ini. Disnaker meminta SMK dan BLK tetap menyiapkan tenaga kerja yang masih mengandalkan tenaga manusia di samping mulai menyiapkan tenaga kerja yang berstandar industri 4,0.

“Jadi saat ini, kami semacam mempunyai standar ganda. Artinya penyiapan tenaga kerja untuk future job mulai dilakukan, tetapi penyiapan tenaga kerja untuk current job juga masih berjalan,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya