SOLOPOS.COM - Trofi Piala Dunia. (Fifa.com)

Solopos.com, SOLO – Turneman sepak bola Piala Dunia 2022 akan digelar di Qatar pada 21 November hingga 18 Desember 2022 ini. 3 Mitos dan kutukan sepak bola di Piala Dunia ini bikin deg-degan menjelang kick off.

Sebanyak 32 tim terbaik dari seluruh belahan dunia akan bersaing memperebutkan trofi dan gelar Piala Dunia di Qatar pada 2022 kali ini.

Promosi Semarang (Kaline) Banjir, Saat Alam Mulai Bosan Bersahabat

Sebayak 8 stadion disiapkan Qatar untuk penyelenggaraan Piala Dunia 2022 kali ini yaitu Stadion Lusail Iconic (80.000 penonton), Stadion Al Bayt (60 penonton), Stadion 974 (40.000 penonton), Stadion Al Thumama (40.000 penonton), Stadion Internasional Khalifa (45.416 penonton), Stadion Education City (45.350 penonton), Stadion Ahmad bin Ali (44.740 penonton), dan Stadion Al Janoub (40.000 penonton).

Mitos kutukan selalu muncul dan mengiringi sebuah turnamen sepak bola internasional misalnya di Liga Champions, Euro, termasuk juga di ajang paling bergengsi Piala Dunia.

Baca Juga: Daftar Pencetak Gol Terbanyak Piala AFF U-19 2022, Ini Pemenangnya

Meski sebatas mitos, kutukan yang dianggap ada di Piala Dunia secara kebetulan sering terjadi setiap penyelenggaraan pesta sepak bola terbesar empat tahunan di dunia ini. Kondisi inilah yang bikin para pencinta sepak bola khususnya pendukung fanatik salah satu tim peserta di Piala Dunia deg-degan apa yang dianggap sebagai kutukan tersebut menimpa tim kesayangan mereka.

Berikut ini mitos kutukan sepak bola di Piala Dunia disarikan dari berbagai sumber:

1. Peringkat pertama FIFA tidak akan juara
Mitos dari kutukan bagi peringkat pertama FIFA ini masih terus diperbincangkan setiap menjelang dan saat bergulirnya Piala Dunia. Banyak pencinta sepak bola meyakini bahwa kesebelasan peringkat pertama FIFA tidak akan menjadi juara di Piala Dunia.
Dikutip dari Skysports dan Telegraph, secara kebetulan juga sejak Piala Dunia 1950 tim peringkat pertama FIFA sebagian besar tidak keluar sebagai juara dunia. Berikut daftarnya:

1. Piala Dunia 1950: Peringkat pertama FIFA (Inggris), juara (Uruguay)
2. Piala Dunia 1954: Peringkat pertama FIFA (Hungaria), juara (Jerman Barat)
3. Piala Dunia 1958: Peringkat pertama FIFA (Hungaria), juara (Brasil)
4. Piala Dunia 1966: Peringkat pertama FIFA (Brasil), juara (Inggris)
5. Piala Dunia 1970: Peringkat pertama FIFA (Inggris), juara (Brasil)
6. Piala Dunia 1974: Peringkat pertama FIFA (Brasil), juara (Jerman Barat)
7. Piala Dunia 1978: Peringkat pertama FIFA (Jerman Barat), juara (Argentina)
8. Piala Dunia 1982: Peringkat pertama FIFA (Jerman Barat), juara (Italia)
9. Piala Dunia 1986: Peringkat pertama FIFA (Prancis), juara (Argentina)
10. Piala Dunia 1990: Peringkat pertama FIFA (Belanda), juara (Jerman Barat)
11. Piala Dunia 1994: Peringkat pertama FIFA (Jerman), juara (Brasil)
12. Piala Dunia 1998: Peringkat pertama FIFA (Brasil), juara (Prancis)
13. Piala Dunia 2002: Peringkat pertama FIFA (Prancis), juara (Brasil)
14. Piala Dunia 2006: Peringkat pertama FIFA (Brasil), juara (Italia)
15. Piala Dunia 2010: Peringkat pertama FIFA (Brasil), juara (Spanyol)
16. Piala Dunia 2014: Peringkat pertama FIFA (Spanyol), juara (Jerman)
17. Piala Dunia 2018: Peringkat pertama FIFA (Jerman), juara Prancis

2. Juara bertahan selalu gagal di penyisihan grup pada Piala Dunia edisi berikutnya
Mitos tentang kutukan juara Piala Dunia ini masih menjadi perbincangan fans sepak bola hingga saat ini. Prancis boleh jadi tengah deg-degan menyambut Piala Dunia 2022 Qatar. Prancis adalah juara Piala Dunia 2018 di Rusia.

Sudah menjadi rahasia umum yang didukung dengan sejumlah fakta bahwa tim juara bertahan Piala Dunia sering gagal di penyisihan grup pada piala dunia berikutnya.

Bisa jadi Prancis dalam kondisi waswas nan cemas bahwa kutukan juara Piala Dunia itu juga akan menimpa mereka. Namun, bisa juga kondisi mereka sedang penuh semangat untuk mematahkan kutukan tersebut di Piala Dunia 2022 Qatar.

Baca Juga: Klasemen Lengkap FIBA Asia Cup 2022, Persaingan Masih Sangat Ketat

Prancis sebelumnya pernah merasakan kutukan tersebut. Sebagai juara tahun 1998, Prancis tersingkir secara menyakitkan di Piala Dunia 2002. Kutukan ini sempat berhenti kala Brasil yang juara Piala Dunia 2002, tersingkir tapi di babak perempat final Piala Dunia 2006 Jerman.

Namun, kutukan itu belanjut saat Italia sebagai juara Piala Dunia 2006 berlaga di Piala Dunia 2010 Afrika Selatan. Italia gagal lolos dari Grup F setelah kalah bersaing dengan Paraguay dan Slovenia.

Kutukan terulang untuk juara Piala Dunia 2010, Spanyol yang lolos dari Grup B setelah kalah bersaing dengan Belanda serta Chile. Kutukan juga menimpa Jerman yang juara Piala Dunia 2014 tapi tersingkir di penyisihan Grup F Piala Dunia 2018.

3. Inggris tak akan pernah juara Piala Dunia lagi
Kutukan Piala Dunia dianggap masih menimpa Inggris hingga saat ini. Inggris dianggap tak akan pernah juara Piala Dunia lagi. Mitos ini berawal ketika Inggris menghadapi Jerman Barat, pada laga final Piala Dunia 1966 di Wembley, Inggris.

Saat itu, Inggris bermain imbang 2-2 melawan Jerman Barat sepanjang waktu 90 menit normal dan menang dengan skor akhir 4-2 di babak tambahan waktu. Satu gol Inggris yang membuat mereka membalikkan keadaan dicetak Geoff Hurst.

Baca Juga: Derbi Jateng Pekan Ke-8, Jadwal Lengkap Persis Solo di Liga 1 2022/2023

Namun, Jerman Barat menilai satu gol itu tak melewati garis gawang. Merasa dirugikan wasit, Jerman Barat mengucapkan kutukan bahwa Inggris tak akan juara Piala Dunia lagi setelah tahun 1966.

Meski hanya mitos, namun faktanya setelah itu Inggris belum pernah lagi juara di Piala Dunia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya