SOLOPOS.COM - Situs Tapaan Pengging yang menjadi salah satu lokasi perburuan harta karun di Blora. (Blorakab.go.id)

Solopos.com, BLORA — Kabupaten Blora di Jawa Tengah termasuk salah satu wilayah di Indonesia yang pada tahun 1200-an menjadi bagian kerajaan Hindu-Budha yang berjaya. Hal itu membuat banyak penemuan artefak hingga harta karun kuno di Kabupaten Blora.

Seorang pemerhati sejarah, Bambang Suprianto, mengatakan wilayah selatan Blora, yaitu sekitar Kecamatan Kradenan, Kecamatan Randublatung dan Kecamatan Jati banyak didapati bekas permukiman manusia di masa lampau. Dihimpun dari berbagai sumber, Kamis (4/11/2021), berikut lokasi perburuan harta karun di Blora:

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Baca juga: Berburu Harta Karun di Desa Kutukan Blora: Bawa Linggis Dapat Emas

Hutan Turut Tanah

Pada Juli 2020 lalu Disporabudpar Blora dan aparat kepolisian menangkap 18 orang yang diduga melakukan penggalian harta karun di Hutan Turut Tanah, Dukuh Nglawungan, Desa/Kecamatan Tunjungan. Penggalian dilakukan di wilayah yang diyakini sebagai makam kuno Wong Kalang.

Manusia dari Suku Kalang adalah penduduk asli Blora, Rembang, Tuban, Bojonegoro, dan sekitarnya. Pada zamannya, Suku Kalang memiliki peradaban tinggi. Mereka biasanya menguburkan mayat dengan harta benda sebagai bekal.

Baca juga: Harta Karun Majapahit Ditemukan di Kediri, Ini Wujudnya

Makam Kuno Desa Kutukan

Selain di hutan Tunjungan yang merupakan lahan Perhutani, perburuan harta karun juga dilakukan di sekitar makam kuno Desa Kutukan. Di wilayah tersebut ditemukan makam kuno yang berusia ratusan tahun dan sudah rata dengan tanah.

Meski demikian, makam tersebut menjadi salah satu lokasi perburuan harta karun di Blora. Berbekal alat sederhana seperti linggis dan pacul, warga yang sedang beruntung bisa mendapatkan harta karun berupa emas.

Baca juga: Harta Karun Sriwijaya Diburu Sejak Dulu, Nilainya Fantastis!

Situs Tapaan Pengging

Situs yang berada di Dukuh Wadas, Desa Mojowetan, Kecamatan Banjarejo, juga sering didatangi untuk mencari harta karun dan barang antik secara gaib. Dikutip dari blorakab.go.id, situs ini lekat dengan sosok Ki Ageng Pengging, pengikut Syekh Siti Jenar, yang mengikuti ajaran sufisme manunggaling kawula Gusti yang dianggap menyimpang dari ajaran Wali Songo. Situs Tapaan Pengging itu konon menjadi rumah singgah bagi Ki Ageng Pengging yang diajak Sunan Kudus kembali ke syariat Islam.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya