SOLOPOS.COM - Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo menunjukkan tanggul tanah saluran Colo Barat retak di Desa Tawang, Kecamatan Weru, Sukoharjo, Kamis (18/11/2021). (Istimewa/Pemdes Tawang)

Solopos.com, SUKOHARJO — Kecamatan Polokarto, Mojolaban, dan Grogol, Kabupaten Sukoharjo rawan bencana alam banjir saat musim penghujan.

Alasannya, tiga daerah di Kabupaten Sukoharjo itu dilewati Kali Samin dan Sungai Bengawan Solo. Dua sungai itu kerap meluap saat intensitas hujan tinggi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Tiga kecamatan itu rawan banjir juga terkait kondisi tanggul sungai rawan jebol saat diterjang arus air deras. Oleh karena itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo mengintensifkan pengecekan tanggul sungai dan talut tanah saluran irigasi selama musim penghujan.

Baca Juga : Foto-Foto Atap Sekolah SMPN 1 Cibeber Lebak Ambruk, 8 siswa luka-luka

Ekspedisi Mudik 2024

Langkah itu guna mengantisipasi tanggul sungai dan talut saluran irigasi jebol saat turun hujan lebat berjam-jam. Kepala Pelaksana BPBD Sukoharjo, Sri Maryanto, mengatakan pengecekan tanggul sungai dan talut saluran irigasi bersama Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS).

Petugas menyisir tanggul sungai yang retak dan berpotensi jebol diterjang arus sungai. “Saat ini, kondisi tanggul sungai belum ada yang mengkhawatirkan. Namun, bisa jadi retak jika arus sungai sangat deras. Ini yang perlu diperhatikan selama musim penghujan,” kata dia saat berbincang dengan Espos di kantornya, Kamis (25/11/2021).

Maryanto menyampaikan tanggul kritis di bantaran Kali Samin, tepatnya Dusun Trajukuning, Desa Pandeyan, Kecamatan Grogol dan Dusun Kesongo, Desa Tegalmade, Kecamatan Mojolaban telah diperbaiki instansi terkait. Tanggul di dua lokasi itu pernah longsor saat hujan lebat pada 2016 dan 2017.

Baca Juga : Palsukan Akta Kematian Istri, Pria Ini Nikah Lagi

Warga waswas saat turun hujan lebat selama berjam-jam. Mereka khawatir tanggul sungai jebol sehingga air sungai langsung merendam rumah penduduk.

“Tanggul di Dusun Trajukuning diberi bronjong besi berisi bebatuan untuk menahan gerusan air sungai. Sementara tanggul di Dusun Kesongo sudah diperbaiki secara permanen,” ujar dia.

Maryanto menyampaikan BBWSBS telah menindaklanjuti talut tanah saluran Colo Barat di Desa Tawang, Kecamatan Weru yang retak. Penanganan talut retak bersifat sementara lantaran masih turun hujan setiap hari.

Baca Juga : Terjadi Lagi, Wong Klaten Meninggal Tersetrum karena Pegang Tiang Lampu

Kepala Desa Tegalmade, Wawan Rubianto Woetarto, menyatakan Dusun Kesongo merupakan daerah langganan banjir luapan Kali Samin. Warga memantau ketinggian air Kali Samin saat turun hujan lebat. Mereka terbiasa dengan genangan air sungai yang merendam rumah dan jalan perkampungan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya