SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

GUNUNGKIDUL—Tiga kecamatan di Gunungkidul yakni Wonosari, Playen dan Ponjong masuk kawasan rawan munculnya demam berdarah (DB) saat musim penghujan.

Kepala Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular, Dinas Kesehatan, Dewi Irawati keada Harian Jogja, Rabu (16/11) menjelaskan, ketiga kecamatan tersebut termasuk rawan karena mudah mendapatkan air. Berbeda dengan kecamatan lain yang sempat terjadi kekeringan. Pasalnya serangan demam berdarah yang berasal dari nyamuk Aedes aegypti yang mulai bertelur di dalam air.

Promosi Pramudya Kusumawardana Bukti Kejamnya Netizen Indonesia

Menurut Dewi, kasus demam berdarah di Gunungkidul perlahan menurun drastis. Pada 2010 lalu mencapai 900 kasus dengan 12 di antaranya meninggal dunia. Namun hingga Oktober 2011 ini, kasus DB turun dan hanya terdapat 45 kasus dengan satu korban jiwa.

Penurunan tersebut disebabkan oleh adanya peningkatan kesadaran masyarakat dalam menangani kasus demam berdarah terutama dengan meningkatkan pola hidup bersih. Meski demikian, Dewi meminta masyarakat tetap waspada dan menjaga kebersihan lingkungan terutama keberadaan air yang jika tidak dimanfaatkan lebih baik ditutup atau dibuang sehingga tidak menjadi tempat bertelurnya nyamuk.

Salah satu warga Ponjong, Sukasno berharap pemerintah daerah memberikan abate secara gratis kepada masyarakat guna mencegah bertelurnya jentik-jentik nyamuk yang bisa menyebabkan demam berdarah. Selain itu proses sosialisasi serta pendampingan dan bimbingan juga sangat diperlukan warga dalam rangka meningkatkan pola hidup bersih di tengah masyarakat terutama saat musim penghujan.(Harian Jogja/Sunartono)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya