SOLOPOS.COM - Tujuh rangkaian gerbong KA yang berjalan sendiri (Detik.com)

Solopos.com, MALANG -- Fenomena gerbong kereta api jalan sendiri dari Stasiun Malang Kota Baru sampai Stasiun Kotalama, Malang, Jawa Timur, yang berjarak 2,3 km masih misterius.  Ternyata, kasus yang terjadi pada Rabu (18/11/2020) sore itu bukanlah kali yang pertama.

Sembilan tahun lalu, pernah terjadi kejadian serupa. Bahkan memakan korban jiwa.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Tragedi pertama itu terjadi pada tahun 2005. Saat itu rangkaian KA BBM hilang kendali dan menghantam tembok pembatas kawasan Stasiun Kotalama yang berlokasi di Jalan Ciptomulyo, Kecamatan Sukun, Kota Malang. Posisi Stasiun Kotalama berjarak sekitar 2,3 kilometer arah selatan dari Stasiun Malang Kota Baru.

Badalah! 7 Gerbong Kereta Api di Stasiun Malang Jalan Sendiri

Ekspedisi Mudik 2024

Peristiwa kedua terjadi pada 4 Januari 2011. Empat gerbong KA Gajayana yang tengah diparkir di Stasiun Malang Kota Baru mendadak jalan sendiri hingga sampai Stasiun Kotalama.

Rangkaian KA Gajayana yang berangkat dari Jakarta baru tiba di Stasiun Malang Kota Baru, Selasa siang itu untuk persiapan berangkat kembali menuju Jakarta. Rangkaian KA berjumlah sembilan gerbong dibawa ke jalur aman. Lokomotif dilepas bersama sembilan gerbong yang dipisah menjadi dua.

Lima gerbong dalam satu rangkaian dan empat gerbong di bagian belakang juga dipisahkan. Tak lama kemudian empat gerbong terdiri atas satu gerbong genset dengan tiga gerbong penumpang berjalan sendiri mengarah ke selatan atau ke Stasiun Kotalama.

Pencuri 5 TV LED Di Gerbong KA Stasiun Solo Balapan Tertangkap, Ternyata Eks Tukang Cuci

Mengetahui empat gerbong berjalan sendiri, petugas Stasiun Besar Malang berusaha memindahkan ke jalur lain. Usaha itu gagal hingga rangkaian sampai di Stasiun Kotalama yang berjarak sekitar 2,3 kilometer.

Hantam Rumah

Karena jalur utama akan digunakan KA ekonomi dari arah Blitar, empat rangkaian ini dialihkan ke jalur aman atau sepur box. Rangkaian KA itu terus berjalan hingga menghantam tembok pembatas jalur dan menyapu tiga rumah di belakang tembok berjarak sekitar 200 meter.

Rumah Misno berada di ujung paling utara langsung dihantam gerbong genset hingga merobohkan separuh bagian rumahnya. M. Nur Rosid sendiri saat kejadian tengah tertidur pulas bersama Johan, 10; serta Rizki, 3. Dua rumah lain dihantam rangkaian gerbong Gajayana adalah milik Jamil, 56, dan Sutrisno, 40.

Misteri Pohon Beringin Berselimut Kain Bali di Tikungan Tawangmangu Karanganyar

Teriakan warga melihat gerbong berjalan mengarah ke rumah korban, langsung membuat Johan terbangun. Secara spontan Johan hanya bisa meraih Rizki keluar rumah. Sementara Rosid masih tertinggal di tempat tidur.

Kemarin, tragedi itu berulang, tujuh gerbong KA eksekutif berjalan sendiri hingga sampai Stasiun Kotalama. Tujuh rangkaian gerbong KA baru berhenti setelah menabrak alat berat milik pelaksana proyek perbaikan jalur rel.

Tak ada Korban Jiwa

Tidak ada korban jiwa dalam insiden ini, warga sekitar mengaku, suara keras terdengar saat tabrakan antara gerbong KA dengan alat berat terjadi.

Cerita Misteri Sejoli Mesum di Candi Cetho Karanganyar yang Berakhir Miris

Daop 8 Surabaya masih menyelidiki penyebab dari kejadian ini. Dari tujuh gerbong, empat di antaranya anjlok keluar jalur rel.

"Rangkaian terdiri 7 gerbong kereta, dimana yg anjlog adalah gerbong kereta kesatu sampai dengan gerbong keempat. Tidak ada korban jiwa. Penyebab masih dalam penyelidikan," tegas Humas PT. KAI Daop 8 Surabaya, Suprapto saat dimintai konfirmasi kemarin.

Suprapto enggan menanggapi saat ditanya insiden gerbong KA jalan sendiri bukan pertama kalinya. "Untuk saat ini, baru itu yang bisa kami sampaikan," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya