SOLOPOS.COM - Ilustrasi narkoba. (Solopos-Whisnupaksa Kridhangkara)

Solopos.com, SOLO — Pengungkapan kasus narkoba sepanjang tahun 2021 di Provinsi Jawa Tengah (Jateng) didominasi tiga kabupaten/kota. Ketiganaya yakni Kota Semarang, Jepara, dan Solo.

Tiga daerah itu menjadi wilayah dengan jumlah pengungkapan kasus penyalahgunaan narkotika terbanyak di Jateng. Informasi tersebut disampaikan Kepala BNNP Jateng, Brigjen Pol Purwo Cahyoko, dalam konferensi pers pada Selasa (14/12/2021).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Jumlah kasus narkotika yang berhasil diungkap sepanjang 2021 di Jateng tercatat 1.285 kasus dengan 600-an tersangka yang tertangkap. Selain itu ada tiga kilogram sabu-sabu dan 50 kilogram ganja yang disita sbeagai barang bukti. Kasus yang terjadi di lapangan diakui bisa lebih banyak daripada itu.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: Walah! Uang Hasil Merampok Gudang Rokok di Solo Diklaim Warisan Nenek  

Pengembangan kasus peredaran narkoba di Jateng terhadap para pelaku lainnya terkendala dengan kecenderungan tersangka yang berusaha memutus jaringan mereka. “Kasus narkotika itu jaringannya selalu terputus, atau tidak adanya pengakuan tersangka,” ujarnya.

Kecenderungan itu dilakukan para tersangka kasus narkotika dengan berbagai alasan, salah satunya agar tidak diincar para pelaku kejahatan yang sama di lembaga pemasyarakatan. Alasan lainnya agar para tersangka tersebut ada yang ngopeni.

Model Jaringan Terputus

“Ada dua sifat dari kejahatan narkotika, yaitu terputus dan tidak ada pengakuan supaya di LP ada yang ngopeni, kira-kira begitu. Tapi ini kami tentu tidak tinggal diam. Kami lakukan terus ungkap jaringan-jaringan yang lain,” terang Purwo.

Baca Juga: Pendiri Ormas Tikus Pithi Hanata Baris Ngaku Tak Tahu Ramalan Jayabaya

Ihwal pengungkapan kasus peredaran narkoba di Jateng pada 2021 menurutnya paling banyak di Semarang, disusul Kabupaten Jepara, kemudian Kota Solo. Jepara menjadi salah satu daerah dengan peredaran narkotika tertinggi karena dekat dengan laut yang memiliki pelabuhan.

“Jepara karena ada beberapa barang masuknya dari Jepara, dan 80 persen narkotika itu dari perairan. Kami bekerja sama dengan Pemda Jepara untuk mengajak masyarakat berperan mencegah masuknya barang itu dari laut,” paparnya.

Sedangkan Kepala BNNK Solo, Triatmo Harmardiomo, mengatakan sudah menyiapkan sejumlah program penanggulangan penyalahgunaan narkotika. Artinya penanggulangan penyalahgunaan narkotika tak hanya dengan penegakan hukum.

“Kami punya banyak program di Solo, misalnya ada ketahanan keluarga, teman sebaya, dan kelurahan bersinar. Ada juga program rehabilitasi, intervensi berbasis masyarakat. Jadi banyak program terkait pencegahan,” teranmya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya