SOLOPOS.COM - Jembatan Gantung Jeruklegi yang rusak akibat terjangan banjir Sungai Oya akhir November 2017. (Foto istimewa)

Pemkab Gunungkidul akan mendapatkan bantuan untuk pembangunan tiga jembatan gantung

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Pemkab Gunungkidul akan mendapatkan bantuan untuk pembangunan tiga jembatan gantung yang rusak akibat banjir bandang yang terjadi pada akhir November 2017 lalu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ketiga jembatan gantung ini meliputi Jelok, Desa Beji, Patuk; Wonolagi, Desa Ngleri, Playen dan Mojorejo, Desa Katongan, Nglipar.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman (DPUPRKP) Gunungkidul Eddy Praptono mengatakan pembangunan tiga jembatan gantung telah diprogramkan oleh pemerintah pusat.

Ekspedisi Mudik 2024

Ditargetkan pembangunan itu selesai sebelum akhir tahun. “Kami sudah dapatkan informasinya dan tinggal rencana pembangunan sudah ditindaklanjuti,” katanya kepada wartawan, Rabu (18/3/2018).

Menurut dia, tindaklanjut yang dilakukan pemkab dengan melakukan kajian lingkungan dengan menyiapkan dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UKL-UPL). Untuk penyusunan dokumen ini, DPUPRKP sudah melakukan koordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup.

“Dokumen ini penting karena sebagai salah satu syarat untuk pembangunan. Mudah-mudahan itu bisa cepat selesai sehingga pembangunan bisa segera dilaksanakan,” ungkapnya.

Menurut dia, pembangunan jembatan baru ini konstruksinya sama seperti dengan bangunan sebelum rusak diterjang banjir. Rencanya tiga jembatan gantung bantuan dari Pemerintah Pusat ini meliputi dari Jembatan Jelok; Jembatan Wonolagi dan Jembatan Mojorejo, Jeruklegi di Katongan Nglipar.

“Pembangunan ini ditarget selesai sebelum akhir tahun. Jadi untuk itu, kami juga akan mempercepat penyusunan dokumen UKL-UPL sebagai salah satu syarat untuk pembangunan,” katanya.

Salah seorang warga Dusun Jelok, Beji, Patuk, Sukri mengatakan, rusaknya jembatan akibat terjangan banjir bandang di akhir tahun lalu membuat aktivitas warga belum sepenuhnya normal.

Hal ini terjadi karena jembatan yang rusak belum juga diperbaiki hingga sekarang. Akibatnya, lanjut dia, untuk beraktivitas warga harus memutar menggunakan jalan yang lebih jauh.

“Untuk beraktivitas, warga juga menyediakan perahu untuk penyeberangan. Hanya saja, saat terjadi banjir maka perahu akan diistirahatkan,” kata Sukri.

Dia pun hanya bisa berharap kerusakan jembatan bisa segera diperbaiki sehingga aktivitas warga kembali normal. Untuk pembangunan sendiri, Sukri tidak meminta yang muluk-muluk karena yang terpenting pembangunan bisa dilaksanakan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya