SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Boyolali (Solopos.com)--Hujan deras disertai banjir yang terjadi di lereng Merapi, Rabu (30/3/2011) sore hingga malam menyebabkan tiga jembatan di Kecamatan Selo terputus. Akibatnya, ribuan warga dari sejumlah desa terisolasi. Warga bersama perangkat desa berinisiatif membangun jembatan darurat untuk membuka akses isolasi.

Ketiga jembatan itu masing-masing jembatan Dukuh Sepi, Desa Jrakah yang menghubuhgkan Dukuh Sepik dan Dukuh Tosari, Jrakah dengan bentang jembatan sekitar empat meter; jembatan Kajor yang menghubungkan Dukuh Kajor dengan Dukuh Tosari dengan bentang jembatan 12 meter dan jembatan Dukuh Pentongan, Desa Samiran yang menghubungkan Dukuh Pentongan dengan Dukuh Blumbangsari, Samiran dengan bentang jembatan sekitar tujuh meter. Ketiga jembatan itu putus hampir bersamaan sekitar pukul 18.00 WIB.
Dari pantauan di lokasi, Kamis (31/3/2011), ratusan warga bergotong royong membuat jembatan darurat di ketiga jembatan itu. Selain menggunakan bambu, jembatan darurat itu juga menggunakan kayu glugu sebagai fondasi jembatan. Warga juga memanfaatkan jalan setapak di sekitar sungai. Hal itu dikarenakan proses pengerjaan jembatan darurat belum selesai.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kades Jrakah Tumar mengatakan putusnya dua jembatan di wilayahnya itu dikarenakan di kawasan lereng Merapi terjadi hujan deras. Sehingga, hal itu menyebabkan debit air di Kali Juweh yang melintas di jembatan Dukuh Sepi dan Kajor tidak kuat menahan derasnya air.

“Sebelumnya fondasi jembatan juga sudah mengkhawatirkan. Bahkan jembatan Kajor sempat dipasang penyangga, agar badan jembatan tidak hanyut. Tetapi, karena debit yang sangat besar, akhirnya jembatan terputus,” ujarnya kepada wartawan di lokasi, Kamis.

Tumar menjelaskan akibat terputusnya dua jembatan itu menyebabkan warga di dua dukuh yakni Kajor dan Sepi terisolasi. Dari data yang ada, menurut Tumar, di Dukuh Kajor terdapat 211 kepala keluarga (KK) dengan jumlah jiwa sekitar 800 orang. Sedang di Dukuh Sepi, jelas Tumar, terdapat 268 KK dengan jumlah jiwa sekitar 923 orang.

“Dua jembatan itu juga jalur evakuasi bagi warga jika Merapi dalam bahaya. Sehingga, kini praktis mereka menunggu pembangunan jembatan untuk akses di dua dukuh tersebut,” jelas dia.

Ditemui saat melakukan pengecekan di lokasi, Kepala Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat (Bakesbangpolinmas) Boyolali Hasanudin mengatakan saat ini pihaknya tengah melakukan inventarisasi kerusakan yang terjadi akibat hujan dan banjir lahar dingin.

Dari catatan Bakesbangpolinmas, hingga saat ini ada 24 jembatan yang mengalami kerusakan berat hingga terputus di tiga kecamatan di lereng Merapi, yakni Kecamatan Selo, Cepogo dan Musuk.

“Kami juga berupaya untuk membangun jembatan darurat itu agar akses warga tidak terputus,” ujarnya kepada wartawan, Kamis.

fid

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya