SOLOPOS.COM - Badan Pengawas Pemilu Kabupaten Sukoharjo memberikan bekal pelatihan pada saksi peserta pemilu Senin (18/12/2023) di Hotel Tosan Solo Baru, Sukoharjo. (Solopos.com/Magdalena Naviriana Putri)

Solopos.com, SUKOHARJO–Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Sukoharjo memberikan bekal pelatihan pada saksi peserta pemilu. Pelatihan berlangsung selama tiga hari sejak Senin-Rabu (18-20/12/2023) di Hotel Tosan Solo Baru, Sukoharjo.

Dalam kegiatan pelatihan itu, Bawaslu Sukoharjo mengajak sejumlah peserta yang terdiri atas 97 saksi dari 18 partai, 3 saksi capres dan 11 saksi DPD. Akan tetapi, ada beberapa partai yang tidak mendelegasikan saksinya.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Ketua Bawaslu Kabupaten Sukoharjo, Rochmad Basuki, mengatakan pelatihan tersebut menjadi kewajiban Bawaslu sebagaimana diamanatkan dalam UU No. 7/2017 tentang Pemilu.

“Pelatihan saksi peserta pemilu sebagai amanah Pasal 351 ayat 1 UU Pemilu Nomor 7 Tahun 2017 yang menjadi kewajiban Bawaslu. Dalam hal ini, pelatihan saksi dengan sudut pandang pengawasan pemilu,” jelas Rochmad saat ditemui di sela-sela kegiatan tersebut, Senin (18/12/2023) petang.

Rochmad berharap pengawasan pemilu bisa dioptimalkan dengan pelatihan bagi para saksi ini. Melalui pelatihan ini, lanjut Rochmad, saksi bisa mengetahui potensi-potensi pelanggaran di TPS tempatnya bertugas termasuk bagaimana tata cara pelaporannya. Keberadaan saksi juga disebutnya akan membantu tugas Bawaslu lantaran ikut mengawasi potensi dugaan pelanggaran.

“Dari data yang masuk ke kami ada partai yang tidak mendelegasikan saksinya, kami belum tahu kenapa. Tetapi beberapa partai hampir sudah semua memiliki saksi,” ungkap Rochmad.

Sementara itu, peserta pelatihan dari Partai Gerindra, Bayu Sapto Nugroho, mengaku antusias dengan pelatihan itu lantaran ada sejumlah aturan baru yang disosialisasikan.

Kendati demikian ia berharap pelatihan saksi juga menyasar hingga ke tingkat bawah seperti saksi di masing-masing TPS. Apalagi menurutnya, pemilu mendatang merupakan pemilu serentak dengan penghitungan yang membutuhkan konsentrasi lebih tinggi.

Ia juga berharap pelatihan saksi ke depan dilakukan sebelum proses kampanye berlangsung sehingga saksi dapat memperoleh informasi sejak awal pengawasan pada tahapan kampanye. Sementara saat ini pelatihan dilakukan di tengah-tengah masa kampanye.

“Kita harus paham benar bagaimana bentuk dan proses pengawasan dalam Pemilu 2024 nanti. Karena indikasi kecurangan tetap ada yang perlu kita pahami semua partai wajib bersinergi untuk menyukseskan pemilu lancar di Sukoharjo,” ungkap Bayu.

Bayu membeberkan saat ini saksi tengah disibukkan mengawasi TPS yang ada. Di antaranya untuk memastikan apakah lokasi TPS berada di tempat netral atau berada di lokasi yang kurang strategis seperti dekat dengan posko salah satu partai atau lainnya.

Selain itu lokasi TPS yang representatif juga harus tersedia mengingat jumlah saksi dari masing-masing parpol, DPD maupun paslon capres yang tak sedikit. Sementara pada hari pelaksanaan pemungutan suara saksi akan disibukkan dalam pengawasan proses dan penghitungan suara.

Saat ini Partai Gerindra Sukoharjo telah menyiapkan sebanyak 2.533 saksi mengacu dari jumlah TPS yang ada di Sukoharjo. Selain itu pihaknya tengah memenuhi jumlah saksi dari paslon termasuk saksi perseorangan DPD yang nantinya jumlahnya ditargetkan sesuai jumlah TPS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya