SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com,  KLATEN – Hujan abu melanda tiga desa di lereng Gunung merapi, Jumat (4/1/2018) malam. Warga tetap beraktivitasseperti biasa meski dilanda rasa waswas. Warga juga sudah menyimpan dokumen pribadi yang diyakini penting. Warga siap membawa dokumen itu ke tempat yang dinilai lebih aman ketika terjadi bencana di Gunung Merapi

Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com,  Gunung Merapi mengeluarkan lava pijar ke arah Kali Gendol, Jumat (4/1/2019) pukul 21.00 WIB. Bersamaan dengan keluarnya lava pijar itu, berlangsung hujan abu tipis di tiga desa, yakni Tegalmulyo, Sidorejo, dan Balerante. Seluruh desa tersebut berada di kawasan rawan bencana (KRB) III di Kecamatan Kemalang.

Promosi Kisah Petani Pepaya Raup Omzet Rp36 Juta/bulan, Makin Produktif dengan Kece BRI

“Hujan abu tipis itu berlangsung selama lima menit. Saat itu, saya bersama warga sedang ronda malam di balai desa. Warga sempat khawatir, tapi tetap santai. Soalnya status Gunung Merapi saat ini masih waspada. Selain Tegalmulyo, daerah di Sidorejo dan Balerante informasinya juga terdampak abu tipis itu,” kata Kepala Desa (Kades) Tegalmulyo, Sutarno, saat ditemui wartawan di desanya, Sabtu (5/1/2019).

Sutarno mengatakan warga di desanya berjumlah 754 kepala keluaga (KK) atau 2.357 jiwa. Di desanya terdapat pula populasi hewan ternak berupa 1.400 sapi dan 800 kambing.

“Abu tipis itu sempat menempel di genting dan tembok rumah warga, kendaraan warga, dan lainnya. Warga di sini sudah tanggap bencana. Beberapa kali sudah mengikuti simulasi bencana. Jalur evakuasi sudah disiapkan [meski dalam kondisi rusak berat]. Saat ini, aktivitas warga tetap seperti biasa [normal],” katanya.

Salah satu warga Jayan, Desa Tegalmulyo, Kemalang, yakni Ari Dwita, 25, mengaku mengetahui telah terjadi hujan abu tipis di daerahnya setelah melihat kendaraan yang baru dipakai keluar rumah oleh ibunya, Jumat malam.

“Jumat (4/1) malam itu, ibu saya ada acara berlatih gamelan di Tegalmulyo. Begitu pulang, saya melihat kendaraan ibu saya tertempel abu tipis. Sejak itu saya baru mengetahui telah terjadi hujan abu tipis. Rasa khawatir itu pasti ada,” katanya.

Hujan abu tipis di lereng Gunung Merapi itu juga dibenarkan salah seorang penambang pasir di Kemalang, Danu, 40. Bahkan, Danu juga sempat mendengarkan suara gemuruh dri Gunung Merapi. Hanya, yang bersangkutan baru menyadari terjadi hujan abu, Sabtu (5/1/2019) dini hari.

“Saya baru mengerti ada hujan abu itu, Sabtu (5/1) pukul 04.00 WIB. Abu tipis itu sempat menempel di kaca truk saya. Saat Sabtu pagi juga ada kabut di sekitar lereng Gunung Merapi. Biasanya, saya mengambil pasir di daerah Sidorejo. Sejak adanya hujan abu tipis tipis itu, saya tidak mengambil pasir di Sidorejo terlebih dahulu,” katanya.

Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik BPBD Klaten, Yuwana Haris, mengatakan BPBD Klaten sudah mengirim bantuan masker ke daerah terdampak hujan abu tipis di lereng Gunung Lawu.

“Sabtu (5/1) pukul 01.00 WIB, petugas BPBD Klaten sudah mengirim masker [2.600 masker. BPBD Klaten menyiapkan 25.000 masker]. Saat ini [Sabtu siang] juga terjadi hujan. Sehingga abunya langsung hilang [warga dilarang beraktivitas berjarak kurang dari tiga kilometer dari puncak Gunung Merapi],” katanya. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya