SOLOPOS.COM - Warga terutama lansia, ibu, dan balita di Dukuh Duwet, Desa Krakitan, Kecamatan Bayat dievakuasi menggunakan perahu karet lantaran kampung mereka kebanjiran, Selasa (15/11/2022) malam. (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN–Sebanyak tiga desa di Bayat Klaten kebanjiran pada Selasa (15/11/2022) hingga Rabu (16/11/2022) dinihari.

Kepala Pelaksana BPBD Klaten, Sri Winoto, mengatakan selain itu Desa Krakitan, banjir juga terjadi di Desa Jotangan dan Talang, Kecamatan Bayat, Klaten.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Di Jotangan, ada satu keluarga terdiri atas lima jiwa yang mengungsi ke masjid. Di Desa Talang ada satu keluarga terdiri atas empat jiwa yang mengungsi ke rumah keluarganya yang tidak terdampak banjir.

“Data sementara ada 13 warga yang mengungsi. Untuk saat ini yang mengungsi di balai desa ada lima orang. Sebanyak delapan orang bergeser dari balai desa [mengungsi ke tempat saudara],” kata Winoto, Rabu (16/11/2022) dini hari.

Baca Juga: 20-an Warga Bayat Klaten Mengungsi Akibat Banjir

Luapan air sungai disebabkan lantaran guyuran hujan yang tinggi. Selain itu, ada penyumbatan pada saluran air.

Winoto menambahkan ada 20-an warga di wilayah Kecamatan Bayat mengungsi lantaran terdampak banjir akibat luapan air sungai, Selasa (15/11/2022) malam.

Proses evakuasi seperti yang dilakukan di wilayah Dukuh Duwet, Desa Krakitan, Kecamatan Bayat dievakuasi, Selasa malam. Evakuasi dilakukan menyusul kampung di dukuh tersebut kebanjiran akibat luapan air sungai yang tak mampu menampung derasnya guyuran hujan. Proses evakuasi dilakukan sejak pukul 22.30 WIB.

Pantauan Solopos.com, evakuasi dilakukan BPBD Klaten, SAR Klaten, serta para sukarelawan. Sebanyak empat perahu karet diterjunkan untuk evakuasi. Sebagian warga melakukan evakuasi mandiri menerjang banjir.

Baca Juga: Dilanda Hujan Deras, Sejumlah Wilayah di Bayat Klaten Kebanjiran

Ketinggian air di wilayah Dukuh Duwet setinggi lutut orang dewasa. Beberapa warga memilih bertahan di rumah masing-masing dan bertahan di lokasi-lokasi yang tidak terendam banjir.

Salah satu warga Dukuh Duwet, Sunarti, 57, mengatakan air tiba-tiba meninggi setelah hujan mengguyur. Air mulai masuk ke permukiman setelah Isya.

“Saya tidak tahu tepatnya. Kondisi rumah berantakan. Galon kosong, sepatu dan lain-lain mengambang di dalam rumah,” kata dia saat ditemui di Dukuh Duwet.

Baca Juga: Info Lur! Polsek Bayat Klaten Kebanjiran Malam Ini

Sunarti sempat mengungsi di masjid dekat rumahnya. Sekitar pukul 23.30 WIB, Sunarti bersama anggota keluarganya dievakuasi menggunakan perahu karet dan kemudian diantar ke kantor desa.

“Data sementara ada 13 warga yang mengungsi. Untuk saat ini yang mengungsi di balai desa ada lima orang. Sebanyak delapan orang bergeser dari balai desa [mengungsi ke tempat saudara],” kata Winoto.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya