SOLOPOS.COM - Ilustrasi (google/beritajakarta.com)

Ilustrasi (google/beritajakarta.com)

BOYOLALI–Dampak kerusakan sumur dalam yang dikelola Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Boyolali di Kampung Singkil, Kelurahan Karanggeneng, Kecamatan/Kabupaten Boyolali, dirasakan pula oleh warga Perumahan Bhayangkara di Jl Perintis Kemerdekaan, Kelurahan Pulisen, Kecamatan Boyolali.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Warga di kawasan perumahan itu, bahkan tidak mendapatkan aliran air dari PDAM sejak sebelum Lebaran 2012 lalu.  Ketua RT 003/RW 015, Kelurahan Pulisen, Bambang Haryono, mengungkapkan aliran air PDAM mulai tersendat sejak 10 hari menjelang Lebaran.

“Selang beberapa hari kemudian air sama sekali tidak mengalir sampai hari ini [kemarin],” tutur Bambang kepada wartawan di Boyolali, Selasa (2/10/2012).

Kondisi paling parah dialami sekitar 60 warga di wilayah RT 003 dan RT 004. Bambang mengatakan warga pernah melaporkan persoalan itu kepada PDAM dan selanjutnya mendapatkan penjelasan bahwa mesin pompa sumur dalam PDAM sedang rusak.  ”Tentunya kami meminta solusinya dari PDAM seperti apa. Katanya mau didrop air dengan mobil tangki. Tapi ternyata kalau kami tidak menelepon, airnya tidak dikirim,” ungkapnya.

Menurut dia, dengan adanya kerusakan mesin pompa sumur dalam tersebut, PDAM seharusnya memberikan solusi dengan mengirim air secara rutin. “Padahal, setiap hari warga pasti membutuhkan air bersih. Apalagi pelanggan juga tetap dibebani biaya abonemen,” katanya.

Bambang mengakui sebagian besar warga perumahan memiliki tandon air di rumah. Sehingga jika ada pasokan air dari PDAM, warga bisa langsung menyimpan air di dalam tandon tersebut. Namun lantaran kedatangan mobil tangki tidak pasti, warga terpaksa harus membeli air dari pengusaha air swasta dengan harga mencapai Rp50.000/tangki hingga Rp60.000/tangki.

Warga lainnya, Y Siswanto mengaku sering membeli air dari mobil tangki. Itu pun harus mengantre. Alternatif lain mendapatkan air, Siswanto terpaksa membeli air dari pedagang eceran seharga Rp12.000/gerobak yang berisi 10 jeriken. Kapasitas satu jerikennya sebanyak 20 liter air. Sebelumnya, saat dimintai konfirmasi tentang kerusakan sumur dalam, Direktur PDAM Boyolali, Cahyo Sumarso mengakui adanya kerusakan pada sumur PDAM sehingga mengakibatkan tersendatnya penyaluran air kepada warga di sejumlah wilayah, khususnya bagi pelanggan PDAM.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya