SOLOPOS.COM - Ilustrasi pohon roboh akibat angun kencang (JIBI/Solopos/Dok.)

Ilustrasi (Dok/JIBI/SOLOPOS)

BOYOLALI--Total kejadian bencana di Boyolali selama tiga bulan di 2013 ini tercatat sebanyak 39 kali. Sederet kejadian itu mengakibatkan kerugian materiil mencapai Rp1.599.600.000.

Promosi Keturunan atau Lokal, Mereka Pembela Garuda di Dada

Data tersebut disampaikan Kabid Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali, Purwanto kepada Solopos.com, Selasa (2/4/2013).

“Hingga Maret selama 2013 ini, ada 39 kejadian dengan nilai kerugian total Rp1.599.600.000,” kata Purwanto mewakili Kepala BPBD Boyolali, Suyitno.

Dia menjelaskan kejadian yang dimaksud termasuk rusaknya infrastruktur sebagai prasarana kegiatan warga serta bencana yang menyebabkan warga menderita kerugian materiil.

Seperti diketahui, bencana angin ribut, tanah longsor, terjadi di Boyolali bulan lalu. Awal 2013 lalu, bencana longsor juga diketahui terjadi di Kecamatan Selo.  Baru-baru ini, jembatan penghubung di daerah Jerukan, Kecamatan Juwangi juga diketahui terancam roboh. Aset negara seperti itu dikatakan Purwanto masuk dalam unsur penghitungan kerugian akibat kejadian bencana. Selain jembatan di Jerukan, lanjut dia, ditemui kerusakan jembatan di wilayah Juwangi lainnya, yakni di Desa Ngaren.

Mengenai hal tersebut, dia menerangkan telah ada perencanaan pembangunan prasarana untuk melancarkan kegiatan warga. “Ada yang bencana murni ada pula seperti jembatan itu yang memang direncanakan diperbaiki. Sudah ada kajian teknis untuk itu namun untuk kejadian [bencana] murni memang belum ada anggaran yang mengavernya maka kami akan mengupayakan itu,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya