SOLOPOS.COM - Kondisi jalan setapak di hutan kota yang dibangun di Kelurahan Bareng Lor Kecamatan Klaten Utara , Kabupaten Klaten sudah jebol kendati baru tiga bulan selesai dibangun. Foto diambil, Selasa (9/4/2013). (Moh Khodiq Duhri/JIBI/SOLOPOS)


Kondisi jalan setapak di taman kota yang dibangun di Kelurahan Bareng Lor Kecamatan Klaten Utara , Kabupaten Klaten sudah jebol kendati baru tiga bulan selesai dibangun. Foto diambil, Selasa (9/4/2013). (Moh Khodiq Duhri/JIBI/SOLOPOS)

KLATEN--Kondisi infrastruktur taman kota yang baru selesai dibangun pada akhir 2012 lalu di Kelurahan Bareng Lor, Kecamatan Klaten Utara,  Kabupaten Klaten sudah mulai rusak.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pantauan Solopos.com di lokasi, Selasa (9/4/2013), permukaan jalan setapak yang dibangun sudah jebol. Beberapa titik terdapat cekungan hingga tergenang air. Sejumlah bibit pohon yang ditanam di sekitar tanam seluas 2.080 meter persegi ini juga sudah mati.

Taman kota dibangun menggunakan dana APBD 2012 senilai Rp500 juta. Pembangunan tahap kedua akan dimulai pada tahun ini dengan total anggaran Rp400 juta melalui APBD 2013.

“Sebenarnya saya senang sudah dibangunkan taman kota yang dekat dengan tempat tinggal saya. Namun kalau perawatan kurang, sangat disayangkan. Apalagi dana yang digunakan untuk membangun taman itu sangat besar,” papar Karsono, 45, warga sekitar.

Sesuai Bestek

Menanggapi hal itu, Kepala Bidang Pertamanan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Klaten, Marsono, mengaku sudah menerima laporan tentang kerusakan infrastruktur taman kota tersebut. Dia juga sudah mengecek kondisi infrastruktur yang rusak tersebut.  “Kerusakan itu akibat tergenang banjir. Drainase memang belum memadai sehingga mengakibatkan banyak genangan air kala hujan,” terang Marsono saat dihubungi melalui telepon genggamnya.

Marsono mengaku sudah melaporkan kerusakan infrastruktur taman kota tersebut kepada rekanan proyek yang membangun fasilitas umum itu. Menurutnya, masa pemeliharaan taman kota saat ini belum habis sehingga segala kerusakan menjadi tanggung jawab rekanan. Dia menilai pembangunan taman kota sudah sesuai dengan bestek.

“Kami tidak perlu menegur rekanan. Banjir itu faktor alam. Kami perlu memperbaiki drainase pada pembangunan tahap kedua nantinya,” terang Marsono.

Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Desa (Bappeda) Klaten, Bambang Sigit Sinugraha, mendesak rekanan bisa memperbaiki kerusakan secepatnya supaya tidak semakin parah.  “Beda tahapan bisa beda kontraktor. Saya harap kontraktor pembangunan tahap pertama bisa memperbaiki kerusakan sebelum pembangunan tahap kedua dimulai,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya