SOLOPOS.COM - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka. (Antara)

Solopos.com, SOLO — Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, menyerahkan bantuan pendidikan kepada tiga bersaudara asal Kampung Jegon, RT003/RW002, Kelurahan Pajang, Laweyan, Solo, yang menjadi yatim piatu setelah ayah mereka, Petrus Sardjono, meninggal dunia karena Covid-19.

Bantuan berupa alat tulis yang dibarengi biaya pendidikan sampai kuliah tersebut diserahkan di Balai Kota Solo, Selasa (3/7/2021). Ketiga kakak beradik itu adalah Early Oryza Nesta Sarjono, 16, Efelyn Dora Lifinia, 14, dan Rio Andreas Stenny, 12.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ibu mereka, Theresia Maya Mulyaningsih, meninggal dunia lebih dahulu pada 2020 karena sakit komplikasi. Saat ini, ketiganya tinggal bersama paman dan bibi.

Baca juga: Tak Punya Uang, Seorang Ayah di Solo Tawarkan Barter Sepatu Bekas dengan Susu di Facebook, Polisi Langsung Bantu

Ekspedisi Mudik 2024

“Ayah saya meninggal karena Covid-19 sekitar lima hari lalu. Saya sekarang tinggal bersama bulik,” kata Efelyn Dora Lifini yang akrab disapa Dora, kepada wartawan, Selasa.

Siswa kelas 8 SMPN 9 Solo itu menyebut ayahnya mengalami gejala demam dan lemas, kemudian hasil swab antigen dinyatakan positif Corona. Dia dan saudaranya juga menjalani uji serupa dan hasilnya pun positif, meski tanpa gejala.

Kuliah Minimal Sarjana

Mereka lantas menjalani isolasi mandiri selama 14 hari, sementara ayahnya meninggal dunia setelah dirawat di RS Triharsi selama lima hari.

“Bantuan dari Wali Kota akan saya manfaatkan sebaik-baiknya. Bantuan dana, alat sekolah semoga bermanfaat untuk masa depan kami,” kata dia.

Baca juga: Innalillahi, Perawat RSUD Bung Karno Solo Yang Tengah Hamil Meninggal Positif Corona

Gibran menyebut pendidikan ketiganya dijamin sampai kuliah, minimal sarjana. Mereka dibuatkan tabungan SILA KIA yang juga menjadi program Pemerintah Kota (Pemkot) Solo.

“Mereka sudah saya tanyai, mau kuliah semua, minimal sarjana. Ya, bagus, baik,” ucapnya.

Pihaknya bakal mendata anak yang kehilangan orang tua karena Covid-19 untuk mendapatkan bantuan pendidikan. Pendataan dilakukan Dinas Pendidikan (Disdik), Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil), serta Dinas Kesehatan Kota Solo.

“Kami sisir, karena mereka yang kehilangan keluarga biasanya akan mengurus Kartu Keluarga (KK) baru jadi kelihatan bagaimana struktur keluarganya. Mereka juga harus mengurus kartu identitas anak (KIA) lalu masuk pendataan penerima Bantuan Pendidikan Masyarakat Kota Solo (BPMKS). Ya, utamanya pendidikan mereka agar bisa berlanjut,” tandasnya.

Baca juga: Gibran Potong Tunjangan PNS Solo untuk Penanganan Corona

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya